Bukan Hanya Stres, Penurunan Nafsu Makan Ternyata juga Disebabkan Penyakit Ini

BACA JUGA:5 Konsekuensi Mencengangkan dari Kurangnya Interaksi Sosial yang Mengancam Kesehatan Mental

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

Penurunan nafsu makan merupakan gejala umum pada penderita AIDS. Infeksi HIV yang berkembang menjadi AIDS dapat menyebabkan berbagai infeksi oportunistik yang mempengaruhi saluran pencernaan, menyebabkan mual, muntah, dan kesulitan menelan yang pada akhirnya mengurangi keinginan untuk makan. 

Kondisi yang dikenal sebagai "wasting syndrome" atau sindrom pelayuan sering terjadi pada tahap lanjut AIDS.

Kanker

Banyak jenis kanker, terutama yang berhubungan dengan sistem pencernaan, dapat menyebabkan penurunan nafsu makan. 

Selain itu, pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radioterapi sering menyebabkan efek samping berupa mual, muntah, dan perubahan rasa yang signifikan, membuat pasien enggan untuk makan. 

"Cancer cachexia" atau kakheksia kanker, suatu kondisi yang ditandai dengan kehilangan berat badan dan massa otot yang ekstrem, sering dikaitkan dengan penurunan nafsu makan pada pasien kanker.

Gagal Jantung

Pada kondisi gagal jantung, jantung tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh, termasuk ke sistem pencernaan. 

Akibatnya, penderita dapat merasakan kembung dan cepat kenyang meskipun hanya mengonsumsi sedikit makanan. Keadaan ini diperburuk dengan adanya retensi cairan yang membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman.

Efek Samping Pengobatan

Berbagai jenis obat dapat menyebabkan penurunan nafsu makan sebagai efek samping. 

Obat-obatan seperti antidepresan, antibiotik, kemoterapi, dan beberapa obat tekanan darah dapat mengubah rasa makanan atau menyebabkan mual. Konsultasi dengan dokter penting dilakukan jika efek samping ini mengganggu asupan nutrisi harian.

Tuberkulosis (TB)

Sumber: