5 Jurus Interogasi Ampuh: Bagaimana Polisi Menggali Pengakuan Tersangka? Pakai Teknik PEACE dan SUE

5 Jurus Interogasi Ampuh: Bagaimana Polisi Menggali Pengakuan Tersangka? Pakai Teknik PEACE dan SUE--
RMONLINE.ID – Dalam dunia penegakan hukum, interogasi memegang peranan krusial untuk mengungkap kebenaran. Namun, mengorek informasi dari seseorang yang berpotensi menyembunyikan fakta bukanlah perkara mudah. Diperlukan teknik interogasi yang tepat agar tersangka bersedia mengakui kesalahannya. Para ahli kriminologi dan psikologi telah mengembangkan berbagai metode untuk mencapai tujuan ini. Artikel ini akan mengupas tuntas 5 teknik interogasi yang terbukti efektif, dengan menerapkan unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How).
1. Teknik “Good Cop/Bad Cop”: Drama Psikologis dalam Interogasi
Teknik klasik ini melibatkan dua peran interogator yang kontras. “Good cop” bersikap ramah, empatik, dan pengertian, sementara “bad cop” tampil agresif, intimidatif, dan menekan. Peran “good cop” bertujuan membangun kepercayaan dan menciptakan suasana aman bagi tersangka untuk berbicara. Sedangkan “bad cop” menekan tersangka dengan menunjukkan bukti-bukti kuat atau ancaman hukuman. Dengan menciptakan tekanan psikologis ini, tersangka diharapkan merasa lebih nyaman untuk mengakui kesalahan kepada “good cop” yang dianggap lebih bersimpati. Teknik ini, *Who*, biasanya diterapkan oleh tim interogasi berpengalaman, *Where*, di ruang interogasi khusus, *When*, selama proses penyidikan awal.
BACA JUGA:Bolehkah Menunaikan Puasa Ramadhan saat Utang Puasa Belum Lunas?
BACA JUGA:4 Atribut yang Sering Digunakan untuk Menyambut Bulan Ramadhan di Indonesia, Sudah Tahu?
2. Teknik “Reid”: Langkah Demi Langkah Menuju Pengakuan
Teknik “Reid” adalah metode interogasi yang sistematis, terdiri dari sembilan langkah yang dirancang untuk meningkatkan tekanan psikologis pada tersangka. Langkah-langkah tersebut meliputi konfrontasi langsung, pengembangan tema, menghentikan penyangkalan, mengatasi keberatan, menarik perhatian tersangka, menangani suasana hati tersangka, memberikan pilihan alternatif, membuat tersangka mengakui, dan mendokumentasikan pengakuan. *What* yang diungkapkan melalui teknik ini adalah pengakuan atas suatu tindak kejahatan, *Why*, karena tekanan psikologis yang dibangun secara bertahap, *How*, melalui pertanyaan yang menggiring pada pengakuan.
3. Teknik “Cognitive Interview”: Menggali Ingatan dengan Detail
Teknik “cognitive interview” berfokus pada menggali ingatan tersangka secara detail dan akurat. Interogator akan meminta tersangka untuk mengingat kembali kejadian secara kronologis, menggambarkan suasana dan emosi yang dirasakan, serta menceritakan dari sudut pandang yang berbeda. *Where* teknik ini diterapkan dapat bervariasi, termasuk di tempat kejadian perkara, *When*, setelah saksi mata atau bukti-bukti awal dikumpulkan, *Who*, oleh interogator terlatih yang memahami psikologi ingatan. Teknik ini efektif untuk kasus-kasus dengan banyak saksi atau detail yang kompleks.
4. Teknik “PEACE”: Pendekatan Etis dan Berbasis Bukti
Teknik “PEACE” (Planning and Preparation, Engage and Explain, Account, Closure, and Evaluation) adalah pendekatan interogasi yang menekankan pada etika dan pengumpulan bukti. Interogator akan merencanakan interogasi dengan matang, membangun hubungan baik dengan tersangka, menjelaskan proses interogasi, meminta keterangan secara terbuka, menutup interogasi dengan baik, dan mengevaluasi hasilnya. *Why* teknik ini diterapkan adalah untuk memastikan interogasi yang adil dan tidak memaksakan, *How*, melalui komunikasi yang transparan dan fokus pada fakta.
BACA JUGA:4 Trik Meningkatkan First Impression Agar Orang Tertarik Padamu
BACA JUGA:4 Atribut yang Sering Digunakan untuk Menyambut Bulan Ramadhan di Indonesia, Sudah Tahu?
5. Teknik “Strategic Use of Evidence (SUE)”: Bermain dengan Bukti yang Ada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: