Begini Penjelasan Pertamina Terkait Isu Viral BBM Oplosan

Begini Penjelasan Pertamina Terkait Isu Viral BBM Oplosan

Begini Penjelasan Pertamina Terkait Isu Viral BBM Oplosan--

RMONLINE.ID - Belakangan ini viral soal isu  bahan bakar minyak (BBM) oplosan. Terkait hal omo PT Pertamina (Persero)  memastikan BBM yang beredar di masyarakat bukanlah oplosan atau blending dari Pertalite (RON 90) menjadi Pertamax (RON 92).

Dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang diduga mencampur bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 untuk dijual dengan harga RON 92 sedang diusut oleh pihak Kejaksaan.

Dirut Pertamina Patra Niaga Dalam rapat dengan komisi XII, buka-bukaan proses pengadaan Pertamax dan Pertalite di tengah isu BBM oplosan.

Dilansir dari disway.id, Plt Direktur Utama Pertamina Patra Niaga yang baru, Mars Ega Legowo Putra menjelaskan isu yang berkembang di masyarakat, khususnya terkait kualitas BBM Ron 90 dan Ron 92.

BACA JUGA:4 Trik Meningkatkan First Impression Agar Orang Tertarik Padamu

BACA JUGA:Mukomuko Bakal Adopsi Instrumen Gubernur Bengkulu 21 Februari 2025 tentang Pendidikan

Ia menegaskan, PT Pertamina Patra Niaga memiliki dua sumber pengadaan bahan bakar untuk produk gasoline (BBM) seperti Pertalite dan Pertamax. 

"Dari Pertamina Patra Niaga ada sumber pengadaan dari kilang Pertamina dalam negeri dan kedua, ada sumber pengadaan dari luar negeri," terang ujar Mars Ega.

"Kedua sumber ini untuk produk gasoline, baik Ron 90 maupun Ron 92, sudah kami terima dalam bentuk Ron 90 dan Ron 92, tidak dalam bentuk produk Ron lainnya," paparnya.

Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa ada perbedaan terkait dengan Pertalite, di mana untuk Pertalite, pihaknya sudah menerima produk baik dari kilang maupun dari luar negeri, itu adalah dalam bentuk Ron 90.

BACA JUGA:Dana DL Dipangkas Hingga 52 Persen, Dewan Kehilangan Biaya Happy-Happy

BACA JUGA:Absensi Online Diterapkan, Huda – Rahmadi Siap Tindak PNS Indisipliner

Sedangkan untuk Ron 92, pihaknya juga sudah menerima dalam bentuk Ron 92, baik dari kilang Pertamina maupun pengadaan dari luar negeri.

"Kecuali Pertalite, ada sedikit perbedaan karena sebelumnya kami memiliki Premium Ron 88, tetapi sekarang sudah tidak ada," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: