Pemerintah Berlakukan Aturan Main Dana TPP ASN, Pegawai Indisipliner Dipotong Otomatis

Pemerintah Berlakukan Aturan Main Dana TPP ASN, Pegawai Indisipliner Dipotong Otomatis --
RMONLINE.ID – Meski didera efisiensi anggaran, efektivitas kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap ditingkatkan.
Di lingkup Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu peningkatan efektivitas kerja pegawai ASN dengan memberlakukan aturan main terbaru terkait perhitungan dana Tambahan Penghasilan pegawai (TPP).
Tahun ini mulai berlaku, TPP hanya dibayar penuh kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), baik berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang disiplin dengan hasil kerja terukur.
Terkait perubahan aturan main sistem perhitungan TPP bagi ASN di lingkup Pemkab Mukomuko, dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Pengembangan SDM, dan Pembinaan ASN BKPSDM Kabupaten Mukomuko, Niko Hafri, SH., MH.
Menurut Niko Hafri, tahun ini mulai diberlakukan absensi online bagi ASN yang bekerja di lingkungan Pemkab Mukomuko. Pemberlakukan absensi online ini, tujuan utamanya untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai.
BACA JUGA:Program 2025, Pemkab Bantu Rehab 40 Unit Rumah Warga Mukomuko
Akan tetapi, kata Niko Hafri, pemberlakuan absensi online ini juga menjadi dasar perhitungan pembayaran hak TPP bagi ASN.
‘’Absensi online, posisi sekarang masih dalam tahap uji coba. Target kita, pada Maret mendatang sudah full. Semua pegawai OPD sudah mengisi absen online,’’ kata Niko Hafri di Mukomuko, Senin, 17 Februari 2025.
Niko Hafri menjelaskan, pada tahun lalu, pembayaran TPP ASN mempedomani absen fingerprint. Dari hasil evaluasi, penerapan absensi fingerprint ini belum optimal dijadikan dasar penghitungan TPP ASN. Lebih lagi, kata Niko, kondisi absensi fingerprint di beberapa OPD banyak yang mengalami kerusakan.
Dengan penerapan absensi online, kata Niko Hafri, dapat memperkecil ruang kemungkinan oknum ASN tidak disiplin bekerja. Sering mangkir dari tugas dan tidak masuk kantor tanpa alasan yang jelas. Akan tetapi, mereka tetap ngotot minta TPP dibayarkan penuh.
‘’Artinya, perubahan absensi dari fingerprint ke online ini tujuannya memperbaiki sistem dan disiplin kerja. Jadi TPP yang dibayarkan kepada ASN, memang ukurannya disiplin kerja,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Harga Beras Pera Lebih Mahal Dibandingkan Beras Pulen, Ternyata Ini Kelebihannya
BACA JUGA:APBD Mukomuko 2025 Berkurang, Belanja Pegawai Tetap Rp408,9 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: