Sejarah Tradisi Perayaan Tahun Baru 1 Januari, Darimana Asalnya?
Sejarah Tradisi Perayaan Tahun Baru 1 Januari, Darimana Asalnya?--
RMONLINE.ID - Perayaan Tahun Baru 1 Januari adalah tradisi yang dikenal hampir di seluruh dunia, namun banyak yang belum tahu asal-usul di balik pemilihan tanggal ini dan bagaimana tradisi perayaan ini berkembang dari zaman ke zaman.
Mari kita telusuri sejarah dan tradisi Tahun Baru yang telah berlangsung ribuan tahun, dari perayaan kuno hingga menjadi festival global.
Awal Mula Perayaan Tahun Baru di Dunia
Sejarah perayaan Tahun Baru sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu perayaan Tahun Baru yang paling awal tercatat berasal dari Babilonia kuno sekitar 4.000 tahun yang lalu. Di Babylon, masyarakat merayakan Tahun Baru dengan festival yang disebut Akitu.
BACA JUGA:Otak Rusak dan Pelupa di Usia Muda? Hati-hati, 5 Aktivitas Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
BACA JUGA:Cara Mengurangi Konsumsi Karbohidrat Tanpa Rasa Tersiksa
Festival ini berlangsung selama 11 hari dan bertepatan dengan bulan baru pertama setelah ekuinoks musim semi, sekitar akhir Maret. Ini adalah waktu yang dianggap sebagai simbol kelahiran kembali alam, di mana mereka merayakan kembalinya kehidupan dan panen.
Di Mesir Kuno, Tahun Baru dirayakan pada saat peristiwa alam yang sangat penting: banjir tahunan Sungai Nil. Banjir ini biasanya terjadi pada pertengahan Juli dan membawa kesuburan bagi tanah-tanah pertanian mereka. Perayaan yang dikenal sebagai Wepet Renpet ini menandai permulaan tahun baru mereka, yang dianggap sebagai waktu untuk peremajaan dan kelahiran baru.
Perubahan Kalender dan Pengaruh Kekaisaran Romawi
Selama berabad-abad, berbagai kebudayaan di dunia memiliki tanggal yang berbeda-beda untuk merayakan Tahun Baru. Kalender Romawi yang awalnya hanya terdiri dari sepuluh bulan, membuat perayaan Tahun Baru jatuh pada 1 Maret, yang sesuai dengan musim semi. Namun, pada tahun 46 SM, Kaisar Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian, yang mengubah perhitungan tahun dengan memasukkan bulan Januari dan Februari, yang memulai penanggalan tahun baru pada 1 Januari.
BACA JUGA:Bahaya Ngelem! Menguak Proses Kerusakan Otak dan Organ Tubuh Akibat Menghirup Lem Aibon
Tanggal ini tidak hanya mencerminkan perubahan musim, tetapi juga dihormati sebagai waktu untuk merayakan Janus, dewa permulaan dan pintu gerbang dalam mitologi Romawi. Janus digambarkan memiliki dua wajah, yang satu menghadap ke depan dan yang lainnya ke belakang, mencerminkan transisi dari tahun lama ke tahun baru.
Penggunaan kalender Julian ini bertahan cukup lama, meskipun ada perbedaan dalam perayaan Tahun Baru di kalangan masyarakat Eropa pada Abad Pertengahan. Beberapa negara Kristen mulai merayakan Tahun Baru pada tanggal 25 Desember atau 25 Maret, tanggal yang dianggap lebih sakral. Hal ini membuat tradisi perayaan Tahun Baru pada 1 Januari sempat terhenti di banyak negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: