Sejarah Tradisi Perayaan Tahun Baru 1 Januari, Darimana Asalnya?

Sejarah Tradisi Perayaan Tahun Baru 1 Januari, Darimana Asalnya?

Sejarah Tradisi Perayaan Tahun Baru 1 Januari, Darimana Asalnya?--

Reformasi Kalender Gregorian dan Penetapan 1 Januari Sebagai Tahun Baru

Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII melakukan reformasi terhadap kalender Julian, yang dikenal dengan nama kalender Gregorian. Kalender ini menjadi lebih akurat dalam perhitungan waktu dan kembali menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru. 

Keputusan ini diambil untuk menyelaraskan kalender dengan pergerakan Matahari dan memastikan tanggal penting dalam gereja Kristen jatuh pada waktu yang tepat. Sejak saat itu, 1 Januari resmi menjadi awal tahun di seluruh dunia, meskipun beberapa negara baru mengadopsi kalender Gregorian beberapa abad kemudian.

Perayaan Tahun Baru di Berbagai Negara

Seiring berjalannya waktu, berbagai negara di dunia mengembangkan tradisi unik mereka sendiri untuk merayakan Tahun Baru. Misalnya, di Spanyol, tradisi makan 12 anggur saat tengah malam adalah hal yang sangat penting. Makan anggur ini dilakukan sebagai simbol harapan akan keberuntungan dan kebahagiaan untuk setiap bulan yang akan datang.

Di Skotlandia, tradisi "Hogmanay" merayakan Tahun Baru dengan membawa api obor dan parade besar, serta mengunjungi rumah teman atau keluarga untuk menyanyikan lagu tradisional. Tradisi ini juga melibatkan "first footing", yaitu tradisi mengunjungi rumah orang lain pertama kali setelah tengah malam untuk membawa keberuntungan.

Di beberapa negara Eropa, seperti Denmark, masyarakat memiliki kebiasaan melemparkan piring dan gelas tua ke depan rumah mereka. Tindakan ini diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa nasib baik di tahun yang baru. Sementara di Jepang, Tahun Baru adalah waktu untuk merayakan dengan doa, kunjungan ke kuil, serta menikmati makanan tradisional seperti osechi-ryori.

Perayaan Tahun Baru di Indonesia

Di Indonesia, perayaan Tahun Baru sudah dikenal sejak zaman kolonial, dengan pengaruh yang kuat dari kebudayaan Belanda. Selama masa penjajahan, masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di kota-kota besar seperti Batavia (sekarang Jakarta), mulai merayakan Tahun Baru dengan berbagai kegiatan. Pada saat itu, perayaan Tahun Baru diisi dengan pesta, hiburan, dan makan malam bersama keluarga serta teman-teman.

Setelah Indonesia merdeka, perayaan Tahun Baru 1 Januari tetap menjadi salah satu perayaan yang penting, meskipun ada perbedaan dalam cara perayaannya. Tradisi yang paling banyak ditemui adalah pesta kembang api, hiburan, dan makan malam bersama keluarga. 

Di beberapa daerah, seperti Bali, perayaan Tahun Baru juga disertai dengan perayaan Nyepi, yang jatuh pada hari pertama Tahun Baru Saka, yang biasanya bertepatan dengan bulan Maret atau April.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: