Legislator Mukomuko Akui Geliat Pembangunan Terbesar Era Sapuan – Wasri

Legislator Mukomuko Akui Geliat Pembangunan Terbesar Era Sapuan – Wasri

Legislator Mukomuko Akui Geliat Pembangunan Terbesar Era Sapuan – Wasri --Sumber Foto : Ibnu Rusdi/RMOnline.id

MUKOMUKO, RMONLINE.ID – Kesaksian salah seorang legislator, pembangunan daerah berskala besar banyak terwujud di era kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko, Sapuan – Wasri.

Fakta ini disampaikan M. Ali Saftaini, SE, sang legislator penerima mandat rakyat 3 periode secara berturut-turut di lembaga DPRD Mukomuko.    

Melalui forum publik yang diselenggarakan oleh SMSI baru-baru ini, M. Ali Saftaini yang kini menjabat anggota DPRD Provinsi Bengkulu periode 2024-2029, sempat mengurai rekam jejak pembangunan 3 periode kepemimpinan Bupati Mukomuko definitif. 

Di era kepemimpinan Bupati Mukomuko definitif, Ichwan Yunus, kata Ali Saftaini, diakui banyak menoreh pembangunan infrastruktur daerah. 

BACA JUGA:HUT ke 41 SMPN 03 Mukomuko Tahun 2024 Inovatif dan Menginspirasi, Ada Pawai Budaya Nusantara

BACA JUGA:Dari Panggung Debat, KPU Mukomuko Tegaskan Pencalonan Sapuan – Wasri Sah dan Memenuhi Syarat

Di masa Ichwan Yunus, kata Ali Saftaini, realisasi pembangunan lebih cenderung bersumber dari dana pinjaman, baik dari Bank BPD Tapan maupun Pusat Investasi Pemerintah (PIP). 

‘’Pak Ichwan Yunus, kenapa beliau bisa membangun Kabupaten Mukomuko di luar DAK, melalui dana pinjaman dana PIP. 10 tahun kepemimpinan pak Ichwan Yunus itu, untuk pembangunan berskala kecil seperti Jalan Usaha Tani (JUT), Jalan Usaha Produksi Perkebunan (JUP) dan lainnya, di situlah pak Ichwan bisa membangun. Kenapa? pinjaman bank Tapan dan PIP, kita dapat pinjaman, dan dimasukkan ke APBD dan bisa lokasi yang akan kita bangun. Beda dengan DAK, kalau DAK dia lokus,’’ ulas Ali Saftaini.  

‘’Pak Ichwan dengan pinjaman PIP, membangun rumah sakit, dan beberapa jalan poros. Itu dibangun dari dana PIP,’’ imbuhnya.

Periode Bupati Mukomuko definitif kedua diduduki oleh Choirul Huda, SH. Mengurai pembangunan di era kepemimpinan Choirul Huda, diakui tidak begitu signifikan.   

BACA JUGA:Kepsek di Mukomuko Ikuti Sosialisasi Penajaman Pencegahan Tindak Kekerasan di Lingkup Sekolah

BACA JUGA:Tak Ingin Dituduh, Paslon Nomor 2 Gagal Sampaikan Visi dan Misi Saat Debat

‘’Periode kepala daerah yang definitif periode kedua, kita pembangunannya datar-datar air. Dalam arti kata kita menghabiskan yang rutin. Bahkan yang rutin saja tidak habis,’’ ulasnya. 

Menurut Ali Saftaini, di era kepemimpinan bupati definitif kedua ini tidak ada pembangunan yang berskala besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: