Perbedaan Budaya Membaca Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Mana yang Paling Minim Literasi?

Perbedaan Budaya Membaca Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Mana yang Paling Minim Literasi?

Perbedaan Budaya Membaca Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Mana yang Paling Minim Literasi?--Sumber Foto : Pexels

Malaysia juga telah melakukan berbagai langkah untuk mempromosikan literasi. Program “#MyLibrary” dan berbagai inisiatif membaca di sekolah-sekolah bertujuan untuk menanamkan kecintaan membaca sejak usia dini.

Masyarakat Malaysia cenderung lebih mengandalkan media digital, dengan banyaknya e-book dan aplikasi pembaca yang semakin populer. 

BACA JUGA:Takut Naik Pesawat? Ikuti Tips dari Pilot Berikut Buat Kamu Phobia Ketinggian

BACA JUGA:5 Rutinitas Pagi yang Ampuh Meningkatkan Produktivitas Awal Harimu

Namun, meskipun ada peningkatan, laporan menunjukkan bahwa masyarakat Malaysia juga menghadapi tantangan dalam hal minat baca, terutama di kalangan generasi muda yang lebih suka menghabiskan waktu di media sosial daripada membaca buku.

3. Singapura: Standar Literasi yang Tinggi

Singapura memiliki reputasi sebagai salah satu negara dengan tingkat literasi tertinggi di dunia, dengan angka melek huruf mencapai 97%. 

Budaya membaca di Singapura sangat didukung oleh pemerintah melalui berbagai program, seperti National Reading Movement yang bertujuan untuk membudayakan membaca di kalangan masyarakat.

Perpustakaan di Singapura sangat modern dan aksesibel, menyediakan berbagai sumber daya, termasuk buku elektronik dan majalah digital. 

Sekolah-sekolah di Singapura juga menekankan pentingnya membaca sebagai bagian dari kurikulum, yang membuat budaya membaca semakin kuat. 

Masyarakat Singapura cenderung memiliki kebiasaan membaca yang baik, dengan banyak yang terlibat dalam klub buku dan kegiatan literasi lainnya.

Berdasarkan perbandingan ini, dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih memiliki tantangan terbesar dalam hal literasi dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura. 

Meskipun ada usaha untuk meningkatkan budaya membaca, Indonesia masih memerlukan lebih banyak dukungan dan akses terhadap sumber daya literasi. 

Sementara itu, Malaysia menunjukkan kemajuan, tetapi masih harus berjuang melawan pengaruh media digital. Singapura, dengan inisiatif kuat dan dukungan pemerintah, menonjol sebagai negara dengan budaya membaca yang paling berkembang di antara ketiga negara ini.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: