Sosok 6 Wanita Tangguh di Medan Perang Saat Melawan Penjajah Bangsa

Sosok 6 Wanita Tangguh di Medan Perang Saat Melawan Penjajah Bangsa

Andi Depu Maraddia Balanipa salahsatu pejuang wanita Indonesia yang berperan penting dalam upaya melawan penjajah-Ilustrasi-Berbagai Sumber

Ekspedisi militer diluncurkan pada 11 November 1902 dan mereka berpatroli di tempat persembunyian Pocut Meurah Intan di Biheue. 

Mengetahui hal itu, Pocut Meurah Intan beraksi sendirian melawan rombongan patroli tersebut. Karena terdesak, dia kemudian mengeluarkan rencongnya di pinggangnya dan menyerang patroli hingga ia menderita banyak luka. 

BACA JUGA:5 Kebiasaan Malam Ini Ternyata Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan Loh, Pejuang Diet Wajib Coba

BACA JUGA:7 Pejuang Indonesia Ini Berasal dari Etnis Tionghoa, Gigih Mengusir Belanda

Pocut Di Biheue kemudian dibiarkan tergeletak di genangan darah. Veltman mengira perempuan itu akan mati. Atas keberaniannya, dalam berbagai tulisan Pocut Meurah Intan juga sering disebut 'Singa Betina" dari Aceh.

Hj. Rangkayo Rasuna Said, 

Hj. Rangkayo Rasuna Said lahir pada 14 September 1910 di Desa Panyinggahan, Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. 

Sosoknya dijuluki dengan julukan '"Singa Bertina" karena dikenal berani dan tegas mengecam cara Belanda memperbodoh dan memiskinkan bangsa Indonesia.

Rangkayo Rasuna Said beberapa kali ditangkap oleh Belanda karena keberaniannya dalam melawan penjajah lewat pidato dan tulisannya saat menjadi seorang jurnalis. 

Walau demikian ia tidak pernah takut dan ragu untuk mencerdaskan dan mempersatukan rakyat.

Nyi Mas Melati 

Mungkin jarang terdengar nama Nyi Mas Melati, namun bagi warga Tenggerang, sosoknya begitu melekat dan dihormati. Nama Nyi Mas Melati diabadikan sebagai nama sebuah Gedung Wanita Nyi Mas Melati yang terletak di kawasan Daan Mogot. 

Juga diabadikan menjadi nama sebuah Jalan Nyi Mas Melati, dimana berdiri gedung Kantor KPUD Kota Tangerang. 

Nyi Mas Melati dikatakan masih keturunan Sultan Hassanudin Banten ke-18 yang juga memiliki peran dalam menyebarkan Agama Islam di wilayah Tangerang. Kegigihannya melawan Belanda sudah diturunkan dari sang ayah, Raden Kabal yang menentang penjajahan Belanda. 

BACA JUGA:Kegigihan Pejuang Barisan Selempang Merah dari Kuala Tungkal Hadapi Belanda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: