Badan Pusat Statistik: Inflasi di Mukomuko 0,08 Persen, Lebih Tinggi dari Kota Bengkulu

Badan Pusat Statistik: Inflasi di Mukomuko 0,08 Persen, Lebih Tinggi dari Kota Bengkulu

Badan Pusat Statistik: Inflasi di Mukomuko 0,08 Persen, Lebih Tinggi dari Kota Bengkulu -Ilustrasi-rmonline.id

MUKOMUKO, RMONLINE.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) rilis data inflasi daerah Kabupaten Mukomuko. Berdasarkan data BPS, angka inflasi di Kabupaten Mukomuko 0,08 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi di bandingkan dengan inflasi di Kota Bengkulu 0,07 persen. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mukomuko, Dwi Yogo Supriyanto mengatakan, inflasi pada bulan Juni 2024 sebesar 0,08 persen secara bulanan (month to Month/MtM).

BACA JUGA:Pilkada Dibayangi Politik Uang, Bawaslu Ngaku Kesulitan Mencari Bukti dan Saksi

BACA JUGA:IRT Curiga Isu Tabung Gas 3 Kg Tidak Penuh, Ini Jawaban Disperindag

Kalau dibandingkan dengan bulan Mei 2024 kemarin, terjadinya kenaikan inflasi yakni di angka 0,40 persen dan di bulan Juni 2024 angka inflas berada di 0,08 persen.

Yogo menjelaskan, laju inflasi bulanan Juni 2024 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu.

Lebih lanjut, Yogo mengatakan penyumbang utama inflasi bulanan pada bulan Juni ini secar MtM ini, berasal dari kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga dan memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen.

"Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini antara lain Cabai Merah dengan andil inflasi 0,30 persen, Kopi Bubuk dengan andil inflasi 0,08 persen, Udang Basah dengan andil inflasi 0,08 persen, Terong dengan andil inflasi 0,08 persen dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) atau rokok dengan andil inflasi 0,08 persen,” ungkap Yogo dalam Rilis di Kantor BPS Mukomuko, Senin (1/7/2024).

BACA JUGA:Terkait 2 PNS Ditangkap Karena Gunakan Narkoba, Begini Pernyataan Bupati Mukomuko

BACA JUGA:Sebagian Besar Kendaraan Dinas Pemkab Mukomuko Sudah Tua dan Layak Dilelang

Meskipun adanya komoditas yang mendorong terjadinya inflasi, namun adanya komoditas yang menahan terjadinya inflasi bulanan.

Untuk komoditas penahan inflasi yakni Bawang Merah, daging ayam ras, beras, ikan tongkol dan buah salak.

“Untuk andil inflasi bawang merah di angka -0,23 persen, daging ayam ras dengan andil inflasi -0,22 persen, beras dengan andil inflasi -0,22 persen, ikan tongkol dengan andil inflasi -0,07 persen dan buah salak -0,04 persen,” kata Yogo.

Dengan adanya komoditas penahan inflasi ini, merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Mukomuko untuk mengendalikan laju inflasi, seperti melakukan pasar murah dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: