Apakah Panitia Boleh Mengambil Daging Kurban untuk Dimasak Sebelum Dibagikan? Ini Kata UAS dan Buya Yahya

Apakah Panitia Boleh Mengambil Daging Kurban untuk Dimasak Sebelum Dibagikan? Ini Kata UAS dan Buya Yahya

Apakah Panitia Boleh Mengambil Daging Kurban untuk Dimasak Sebelum Dibagikan? Ini Kata UAS dan Buya Yahya-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID – Ketika umat Islam merayakan Idul Adha, salah satu praktik yang paling diantisipasi adalah penyembelihan hewan kurban. Namun, ada dilema yang sering kali muncul di kalangan panitia kurban: apakah mereka diperbolehkan untuk mengambil sebagian daging kurban dan memasaknya untuk kepentingan sendiri sebelum daging tersebut dibagikan kepada yang berhak?

Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Buya Yahya, dua tokoh Islam terkemuka, memberikan pencerahan mengenai masalah ini. UAS dengan tegas menyatakan bahwa panitia kurban tidak boleh mengambil atau memasak daging kurban sebelum proses pembagian dilakukan. Beliau menekankan bahwa setiap tindakan dalam proses kurban harus mencerminkan keadilan dan kesetaraan sesuai dengan ajaran Islam.

BACA JUGA:Pakai Bahan Alami Ini Bisa Bantu Menghilangkan Daging Tumbuh

BACA JUGA:Tips dan Cara Menjaga Kesegaran Daging Sapi Kurban Ketika Disimpan dalam Kulkas

Buya Yahya juga menyuarakan pendapat yang senada. Beliau menjelaskan bahwa daging kurban harus dibagi dengan adil sesuai dengan bagian yang telah ditetapkan. Ini bisa diibaratkan seperti pembagian gaji, di mana setiap orang mendapatkan bagian yang sesuai dengan perannya dalam proses kurban, baik itu sebagai penyembelih atau sebagai penjaga hewan.

Polemik ini membuka diskusi lebih luas tentang etika dan syariat dalam pelaksanaan ibadah kurban. Kedua tokoh ini mengajak kita untuk merefleksikan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, yang merupakan esensi dari ibadah kurban itu sendiri.

BACA JUGA:Ternyata Daging Kurban Boleh Dijual, Begini Penjelasannya Agat Tak Salah Paham

BACA JUGA:Katanya Daging Kurban Tidak Boleh Dicuci, Baca Penjelasannya Berikut

Dengan demikian, kita diajak untuk tidak hanya fokus pada ritual semata, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung di dalamnya. Semoga penjelasan ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang praktik kurban dan bagaimana kita seharusnya menjalankannya dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: