Pembagian Daging Kurban Dibagi Tiga Apa Saja, Disini Penjelasannya

Pembagian Daging Kurban Dibagi Tiga Apa Saja, Disini Penjelasannya

Pembagian Daging Kurban Dibagi Tiga Apa Saja, Disini Penjelasannya-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID - Di tengah kemeriahan perayaan Idul Adha, umat Muslim di Indonesia mengikuti tradisi berbagi kebahagiaan melalui pembagian daging kurban

Mekanisme pembagian ini tidak hanya sekedar membagi, tetapi juga mengandung nilai-nilai keadilan dan kebersamaan yang mendalam.

Menurut ajaran Islam, daging kurban dibagi menjadi tiga bagian yang sama. Satu bagian untuk orang yang berkurban, satu bagian untuk fakir miskin, dan satu bagian lagi untuk tetangga, sahabat, atau keluarga. 

Mekanisme ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama atas berkah yang dibagikan.

BACA JUGA:Dihantui Isu Pungli, Pihak Sekolah Ketar-Ketir Hingga Minim Inovasi, Ini Langkah Diknas

BACA JUGA:Kronologis Kebakaran Yang Hanguskan Rumah Nelayan Air Rami, Ini Penyebabnya

Dalam praktiknya, misalnya untuk satu sapi atau satu kambing, pembagian daging kurban dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. 

Setiap bagian diukur dengan adil agar setiap penerima mendapatkan bagian yang setara. Hal ini menegaskan pentingnya prinsip keadilan dalam Islam, di mana setiap individu dihargai dan diperlakukan dengan sama.

Pada tahun ini, Badan Pengelola Masjid Istiqlal telah menetapkan mekanisme pembagian daging kurban yang efisien dan terorganisir. 

Mereka menyalurkan hewan kurban melalui perwakilan warga, lembaga, yayasan, masjid, dan mushola yang telah mengajukan proposal. Ini memastikan bahwa daging kurban didistribusikan secara merata dan mencapai mereka yang membutuhkan.

Mekanisme ini juga menghindari kerumunan massa di tempat pembagian, yang merupakan langkah penting dalam menjaga ketertiban dan kesehatan masyarakat. 

BACA JUGA:Ada Kerutan di Bawah Mata? Gunakan 5 Bahan Alami Ini Kerutan Auto Hilang Dengan Cepat

BACA JUGA:4 Panduan Mudah Belajar Coding Efektif Bagi Pemula

Dengan cara ini, semangat Idul Adha dapat dirayakan dengan sukacita tanpa mengurangi esensi dari ibadah kurban itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: