3 Sisi Gelap Dari Negara Jerman yang Jarang Sekali Diketahui Oleh Para Wisatawan, Kamu Sudah Tahu Belum?

3 Sisi Gelap Dari Negara Jerman yang Jarang Sekali Diketahui Oleh Para Wisatawan, Kamu Sudah Tahu Belum?

3 Sisi Gelap Dari Negara Jerman yang Jarang Sekali Diketahui Oleh Para Wisatawan, Kamu Sudah Tahu Belum?-Ilustrasi -Berbagai Sumber

BACA JUGA:Resep Mudah dan Sehat! Begini Cara Membuat Gulai Labu Siam yang Lezat

BACA JUGA:Catatan Untuk Orang Tua, 7 Jenis Makanan Ini Mendukung Tumbuh Tinggi Badan Anak

Kondisi ini berimbas pula pada restoran dan kafe yang menerapkan harga tinggi untuk setiap menu yang ditawarkan.

Ditambah dengan biaya transportasi. Sistem transportasi umum di Jerman memang sangat efisien dan terintegrasi, tetapi biaya untuk menggunakan layanan tersebut bisa cukup mahal, terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi umum untuk aktivitas sehari-hari, misalnya naik bus atau kereta api.

Faktor lain yang menyebabkan biaya hidup di Jerman tinggi adalah biaya kesehatan yang cukup mahal. 

Sistem kesehatan yang dimiliki Jerman memang berkualitas baik, tetapi biaya untuk asuransi kesehatan dan layanan kesehatan tambahan pun cukup tinggi, terutama bagi orang asing yang tidak memiliki akses ke asuransi kesehatan publik.

2. Orang mabuk di jalan adalah hal yang biasa

Jerman memang dikenal secara internasional sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi minuman beralkohol tertinggi. 

Menurut laporan terbaru dari Lembaga Pengawas Masalah Kecanduan Jerman (DHS) yang merilis “Jahrbuch Sucht 2020”, setiap penduduk Jerman rata-rata mengonsumsi sekitar 10,5 liter alkohol murni setiap tahunnya.

Oleh karenanya, melihat orang mabuk di jalanan bukan lagi hal aneh. Tetapi, yang bikin nggak nyaman adalah kala mereka mulai mengacau dan membuat ribut di jalan.

3. Tingkat stres kerja yang tinggi

Budaya kerja di Jerman dikenal dengan tingkat produktivitasnya yang tinggi. Hal inilah yang lantas membuat tingkat stres kerja di Jerman juga cenderung tinggi. 

Kondisi tersebut banyak terjadi terutama di kota-kota besar seperti Berlin dan Munich.

Beberapa faktor yang kerap menjadi penyebabnya yakni tekanan kinerja, jam kerja yang panjang, dan tuntutan pekerjaan yang tinggi. 

Namun, organisasi kesehatan dan pemerintah terus berupaya meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan bagi individu yang mengalami stres kerja.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: