Korban Demam Berdarah di Mukomuko Terus Berjatuhan, Diperkirakan Sudah Ratusan

Korban Demam Berdarah di Mukomuko Terus Berjatuhan, Diperkirakan Sudah Ratusan

Korban Demam Berdarah di Mukomuko Terus Berjatuhan, Diperkirakan Sudah Ratusan-Amris-radarmukomuko.com

RADARMUKOMUKO.COM - Masyarakat Mukomuko yang diduga terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah, diperkirakan jumlahnya sudah ratusan orang.

Hasil pantauan di rumah sakit, saat ini hampir sebagian besar tempat tidur di rumah sakit terisi oleh pasien, diantaranya merupakan penderita DBD.

Kepala Dinas kesehatan Mukomuko melalui  Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko Hamdan membenarkan saat ini DBD sedang marak.

BACA JUGA:Bupati Sapuan Titip Pesan Pembangunan di Halal Bihalal Akbar Pemkab Mukomuko

BACA JUGA:Jelang Pelantikan, Segini Perkiraan Gaji Anggota Dewan di Mukomuko

Kasus DBD hampir merata di semua daerah, bukan saja di Kabupaten Mukomuko. Total penderita DBD 2024 yang sudah terdata mencapai 225 orang.

Data ini baru untuk bulan maret, belum masuk bulan ini. Diperkirakan jumlahnya bakal lebih banyak lagi, karena dalam april ini kasus DBD cukup tinggi.

"Dari sekian banyak pasien DBD ada 2 orang meninggal dunia. Untuk april datanya belum direkap," paparnya.

Ia juga mengatakan kasus DBD ditemukan hampir di sebagian besar kecamatan di Mukomuuko, penderita tertinggi masih dalam Kota Mukomuko.

Menyikapi hal ini, pihak dinas kesehatan sudah melakukan pembahasan khusus guna mengambil langkah yang lebih fokus lagi untuk mengatasinya.

Bahkan rencananya pihak dinas akan mengahak unsur lainnya melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Selain Pemberantasan Sarang Nyamuk, juga melakukan gerakan 3M plus, baik dari Kecamatan, Kelurahan dan Desa. 

Gerakan tersebut untuk memberantas sarang nyamuk, selain 3M pihaknya juga akan melakukan Foging.

"Kita akan lakukan gerakan bersama dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD dan unsur lainnya," tegas Hamdan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: