Rumah Adat Sumatera Selatan, Tiang Semangkin Tinggi Mangkin Tinggi Juga Status Sosialnya

RADARMUKOMUKO.COM - Rumah adat  daerah Sumatera Selatan, yang dikenal dengan keindahan dan keunikan struktur rumah panggungnya, tidak hanya menarik perhatian karena estetikanya, tetapi juga karena alasan fungsional dan filosofis yang mendalam.

Struktur rumah panggung dengan tiang-tiang tinggi dan tangga di luar merupakan solusi cerdas yang diadaptasi oleh masyarakat setempat untuk menghadapi kondisi geografis yang seringkali tidak menentu. 

Dengan curah hujan yang tinggi dan tanah yang sering tergenang air, rumah panggung menjadi pilihan yang ideal untuk menjaga rumah tetap kering dan aman dari banjir.

Namun, kegunaan rumah panggung tidak hanya terbatas pada aspek praktis. Dalam konteks sosial, rumah panggung juga mencerminkan hierarki dan status sosial. Semakin tinggi tiang rumah, semakin tinggi pula status sosial pemiliknya. 

BACA JUGA:DPRD Mukomuko Gelar Rapat Paripurna Pembentukan Pansus LKPJ-KDH Tahun 2023

BACA JUGA:Mengenal Istilah Bulking dan Manfaatnya, Aktivitas untuk Menambah Massa Otot Tubuh

Tangga yang terletak di luar rumah bukan hanya sebagai akses masuk, tetapi juga sebagai simbol sambutan dan keramahtamahan kepada tamu yang datang.

Dari segi filosofis, rumah panggung di Sumatera Selatan juga merepresentasikan hubungan harmonis antara manusia dan alam. 

Tiang-tiang yang kokoh melambangkan kekuatan dan keteguhan, sementara ruang terbuka di bawah lantai rumah menggambarkan keterbukaan dan kesediaan untuk beradaptasi dengan perubahan alam.

Rumah adat Sumatera Selatan juga kaya akan ornamen dan ukiran yang menggambarkan mitologi dan kepercayaan lokal. 

Setiap detail arsitektur memiliki makna dan cerita yang terkait dengan nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Mengenal Istilah Bulking dan Manfaatnya, Aktivitas untuk Menambah Massa Otot Tubuh

BACA JUGA:Rekomendasi Destinasi Murah Meriah di Yogyakarta, Tawarkan View yang Menakjubkan

Dengan demikian, rumah panggung di Sumatera Selatan bukan hanya sekedar tempat berteduh, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial, simbol status, dan wadah yang menyimpan kebijaksanaan serta filosofi hidup masyarakat Sumatera Selatan.

Sumber: