Ketakutan Pegawai Membuat RSUD Mukomuko Semakin Terpuruk dan Akan Ditinggalkan
Ketakutan Pegawai Membuat RSUD Mukomuko Semakin Terpuruk dan Akan Ditinggalkan-Istimewa-Berbagai Sumber
RADARMUKOMUKO.COM - Ketakutan beberapa pejabat dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko hingga ingin mengundurkan diri tidak bisa dianggap enteng.
Kondisi ini menjadi ancaman serius untuk kelangsungan pelayanan dan masa depan rumah sakit.
Apalagi sejak pandemi dan karena dililit utang, dalam beberapa tahun ini RSUD Mukomuko dinilai alami penurunan kualitas. Maka dengan kejadian sekarang akan semakin terpuruk.
Masyarakat juga mulai meninggalkan rumah sakit Mukomuko dan lebih memilih rumah sakit lain hingga ke berobat ke luar daerah, seperti Bengkulu dan Padang.
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Lantik 10 Pejabat JPT Pratama, 3 Diantaranya Perempuan
BACA JUGA:Mutasi Pejabat, Bupati Mukomuko Pimpin Pelantikan 10 JPT Pratama
Salah seorang tokoh Mukomuko, Musfar Rusli mengatakan, ini persoalan Besar, perlu semua pihak mencurahkan perhatian RSUD Mukomuko.
Perlu ada terobosan yang lebih baik untuk menjadikan RSUD Mukomuko menjadi sebuah Rumah tempat sakit yang sehat.
"Mari sama-sama kita dorong semua pihak yang mengambil manfaat di Negeri Mukomuko berbuat untuk rumah sakit ini," kata Musfar.
Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi mengaku isu beberapa pegawai yang ingin pindah dari rumah sakit tersebut, terjadi setelah penetapan 7 tersangka (Tsk).
Alasan mereka mengajukan pengunduran diri atau meminta pindah, karena diduga ada ketakutan dan merasa sedikit down, karena melihat tersangka, merupakan orang yang mereka kenal dengan baik dan sekian lama kerjasama.
Pihaknya terus memberi pemahaman kepada seluruh tim, untuk tetap kompak dan tenang dalam menjalankan tugas.
Selagi belerja dengan jujur dan sesuai standar, semua akan aman dan tidak ada masalah. Selain itu, harus memikirkan kepentingan rumah sakit untuk pelayanan pada mastarakat.
"Sudah kadang kami ingin sampaikan, tapi itulah keadaan yang sedang dihadapi managemen rumah sakit. Kami terus berupaya membangun komunikasi dan memberi pengertian untuk tidak mundur dan tetap bekerja seperti biasa," kata Syafriadi dihubungi via telepon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: