Jangan Ngaku Wong Palembang Kalu Dak Tau Lakso, Jiko Lupo Nian, Cak Ininah Caro Buatnyo

Jangan Ngaku Wong Palembang Kalu Dak Tau Lakso, Jiko Lupo Nian,  Cak Ininah Caro Buatnyo

Jangan Ngaku Wong Palembang Kalu Dak Tau Lakso, Jiko Lupo Nian, Cak Ininah Caro Buatnyo -Ilustrasi-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Lakso, sebuah simfoni rasa yang tercipta dari perpaduan mi kenyal dan kuah santan gurih, adalah hidangan khas yang membanggakan masyarakat Palembang,  Sumatera Selatan. 

Tidak hanya sekadar panganan, lakso adalah cerminan dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh kota yang terkenal dengan Ampera Bridge-nya tersebut.

Sejarah dan Budaya di Balik Lakso

Lakso bukanlah sekadar makanan, melainkan sebuah warisan yang mengisahkan perjalanan panjang budaya masyarakat Palembang, sangat kelewtan ngaku wong Palembang tapi dak lau kuliner lakso. 

BACA JUGA:Jangan Dianggap Remeh, Ini Cara Makan Yang Sehat dan Beradap

BACA JUGA:Langkah 5 Pejabat Plt Ini Diprediksi Mulus Menuju Kursi Eselon Dua Mukomuko

Dimana dalam setiap serat mi dan tetesan kuahnya, tersimpan cerita tentang interaksi budaya yang terjadi di Palembang, mulai dari pengaruh perdagangan hingga akulturasi budaya dengan bangsa lain yang datang berdagang.

Untuk menciptakan semangkuk lakso yang autentik, diperlukan kombinasi bahan-bahan pilihan dan teknik pembuatan yang tepat. Berikut adalah cara dan  langkah-langkah yang bisa diikuti:

1. Siapkan bahan utama berupa tepung beras dan sagu yang akan menjadi dasar pembuatan mi lakso.

2. Rebus air hingga mendidih, lalu campurkan tepung beras dengan air panas dan sedikit garam.

3. Aduk rata hingga adonan tercampur sempurna dan masak di atas api kecil.

4. Setelah adonan matang, biarkan hingga hangat sebelum dicampur dengan tepung sagu.

5. Uleni adonan hingga kalis dan siap untuk dicetak.

6. Cetak adonan di atas air mendidih dan tunggu hingga mi lakso mengapung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: