Cibaduyut dan Pou Chen: Kisah Dua Produsen Sepatu yang Terhenti oleh Krisis

Cibaduyut dan Pou Chen: Kisah Dua Produsen Sepatu yang Terhenti oleh Krisis

Cibaduyut dan Pou Chen: Kisah Dua Produsen Sepatu yang Terhenti oleh Krisis-Ilustrasi-Berbagai Sumber

Dalam kurun waktu 10 tahun saja, para pengrajin sepatu lokal di Cibaduyut ini telah berkembang sebanyak 150 unit.

Banyaknya unit kerajinan sepatu di Cibaduyut ini, menyebabkan Cibaduyut menjadi produsen kerajinan sepatu lokal terbesar di Bandung. 

Bahkan, sepatu yang dibuat oleh para pengrajin ini telah memasarkan sepatu mereka hingga ke seluruh daerah di Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. 

Cibaduyut pernah menjadi surga sepatu lokal yang mendunia.

BACA JUGA:Gerindra Beri Kejutan, Bakal Dampingi Golkar, Hanura dan PKS ke DPRD Provinsi

BACA JUGA:Mobil Bus Bantuan Bank Syariah Indonesia Segera Meluncur ke Mukomuko

Namun, kejayaan Cibaduyut mulai tergerus oleh persaingan dengan produk impor, terutama dari Cina. 

Sejak tahun 2014, para pengrajin sepatu lokal ini telah mengalami penurunan omzet yang signifikan. 

Banyak pelanggan yang beralih ke sepatu impor yang lebih murah dan lebih bervariasi. 

Selain itu, kenaikan harga bahan baku, biaya produksi, dan pajak juga menjadi beban bagi para pengrajin.

Puncak penurunan usaha sepatu lokal di Cibaduyut terjadi pada tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Permintaan sepatu menurun drastis, sementara biaya operasional tetap tinggi. Banyak pengrajin yang terpaksa menutup usahanya atau merumahkan karyawannya. Cibaduyut menjadi sepi dan suram.

Meski demikian, para pengrajin sepatu lokal di Cibaduyut tidak menyerah begitu saja. 

Mereka mulai beradaptasi dengan situasi baru, seperti memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka, mengikuti program bantuan dari pemerintah, dan berinovasi dengan membuat sepatu yang sesuai dengan kebutuhan dan tren saat ini. 

Cibaduyut masih berusaha untuk bangkit kembali dan merebut kembali pasar sepatu lokal.

Pou Chen: Raksasa Sepatu Dunia yang Terhambat oleh Konflik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: