Tepak Sirih, Simbol Budaya Melayu yang Sopan dan Beretika Tak Lekang oleh Zaman

Tepak Sirih, Simbol Budaya Melayu yang Sopan dan Beretika Tak Lekang oleh Zaman

Tepak Sirih, Simbol Budaya Melayu yang Sopan dan Beretika Tak Lekang oleh Zaman-Ilustrasi-

RADARMUKOMUKO.COM - Tepak sirih adalah sebuah wadah yang berisi perlengkapan untuk memakan sirih, seperti sirih, pinang, kapur, gambir, cengkeh, kacip, dan tembakau. 

Tepak sirih adalah salah satu simbol budaya melayau yang sopan dan beretika, dan ciri khas dari budaya suku Melayu yang hidup di berbagai daerah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatera, Riau, Kepri, Bangka Belitung, dan Kalimantan. 

Tepak sirih juga menjadi salah satu unsur penting dari adat istiadat Melayu, seperti adat pernikahan, adat penyambutan tamu, atau adat penganugerahan gelar.

BACA JUGA:Pinjam KUR BRI Rp 30 Juta Hingga Rp 50 Juta, Cicilan Mulai Dari Rp 550 Ribu

Tepak sirih memiliki sejarah yang cukup tua dan makna yang sangat dalam bagi masyarakat Melayu. 

Menurut sumber-sumber sejarah, tradisi memakan sirih sudah ada sejak 3.000 tahun yang lalu, dan diyakini berasal dari Zaman Neopolitik. 

Tepak sirih dibuat dari berbagai bahan, seperti tembaga, kuningan, perak, kayu, atau rotan. 

Di dalam tepak sirih terdapat perlengkapan makan sirih, seperti dua copuk, satu kupuran, dan satu kacip pinang. 

Tepak sirih juga dihias dan dibungkus dengan kain songket khas Melayu.

Tepak sirih tidak hanya sekadar alat untuk memakan sirih, tetapi juga memiliki nilai etika budaya, dan filosofis juga estetis. 

Tepak sirih melambangkan penghormatan, penghargaan, persahabatan, dan keharmonisan. 

Tepak sirih juga menunjukkan tertib, sopan santun, dan kesopanan. 

Tepak sirih juga mengandung pesan moral, seperti kejujuran, kesetiaan, kesabaran, dan kebersihan. 

Tepak sirih juga memiliki fungsi sosial, seperti menjalin komunikasi, mempererat hubungan, atau menyelesaikan perselisihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: