Sawit Petani Alami Trek Menyebabkan Hasil Panen Menurun, Cara Mengatasinya

Sawit Petani Alami Trek Menyebabkan Hasil Panen Menurun, Cara Mengatasinya

Sawit Petani Alami Trek Menyebabkan Hasil Panen Menurun, Cara Mengatasinya-Ilustrasi-

RADARMUKOMUKO.COM - Harga buah sawit atau Tandan Buah Segar (TBS) sawit cukup normal sejak beberapa bulan terakhir. Namun persoalannya, kebanyakan sawit masyarakat sedang alami trek atau penurunan produksi secara besar-besaran.

Informasinya untuk beberapa perkebunan, penurunan hasil panen cukup dignifikan, mencapai 50 persen dari biasanya. Sementara biaya perawatan kebun tidak mengalami penurunan, dampak dari harga pupuk yang masih tinggi.

BACA JUGA:Cermati Dugaan Perambahan Kawasan Hutan oleh Oknum Anggota Dewan, DLH Mukomuko: Harus Diusut Tuntas

Kejadian ini tentu sangat merugikan, maka pertani harus melakukan pencegahan penurunan produksi secara besar-besaran.

Melansir dari pkt-group.com/sawitnotif.

Pencegahan pertama yang harus dilakukan adalah pengelola perkebunan haruslah selalu memastikan bahwa asupan kebutuhan air di sekitar tanaman tetaplah cukup dan seimbang.

Tidak boleh berlebihan dan tidak boleh berkekurangan. Tanaman ini memerlukan asupan air yang cukup banyak. Maka jika pada musim kemarau hal ini dapat menjadi pemicu jika tidak ditanggulangi sebelumnya. 

BACA JUGA:DPRD Mukomuko Apresiasi DBH Sawit, untuk Kemajuan Infrastruktur Daerah

Menanam tumbuhan-tumbuhan baik yang mendukung perkembangan kelapa sawit itu sendiri. Anda juga dapat memberikan pupuk organik agar keseimbangan air terjaga dengan baik dan cukup.

Selain masalah air, masalah unsur hara pada tanah juga harus diperhatikan. Tanah adalah tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman.

Jika keseimbangan unsur hara terganggu atau unsur hara menipis jumlahnya, maka akan menyebabkan trek dan tidak menghasilkan buah sama sekali.

Pemupukan yang baik dan menggunakan pupuk organik juga merupakan salah satu upaya agar tidak terkena trek di perkebunan sawit ini.

BACA JUGA:Viral Air Danau Berwarna Biru di Kebun Sawit Milik Kades di Bengkulu, Mengalir Dari Kolam Keramat

Perhatikan pupuk yang Anda gunakan. Jangan sampai menggunakan pupuk kimia yang murah tapi hanya merugikan. Banyak pupuk palsu yang beredar di pasaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: