Sejarah Perayaan Tahun Baru Ternyata Sudah Sangat Tua, Ini Ceritanya
Sejarah Perayaan Tahun Baru Ternyata Sudah Sangat Tua, Ini Ceritanya--
RADARMUKOMUKO.COM - Pergantian tahun atau disebut tahun baru, menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Di Indonesia ada dua tahun baru yang cukup dikenal dan dirayakan dengan keramaian, hingga ditetapkan hari libur nasional, yaitu tahun baru masehi dan tahun baru islam atau hijriah. Selain itu juga ada banyak tahun baru kalender lainnya dalam kebudayaan masyarakat Indonesia yang beragam.
Hari tahun baru di Indonesia atau masehi jatuh pada tanggal 1 Januari seperti negara-negara lainnya di dunia yang menggunakan kalender Gregorian yang berasal dari kepausan pada tahun 1582.
BACA JUGA:Honorer Pemkab Mukomuko Tetap Lanjut di 2024
Melansir dari wikipedia, oerayaan tahun baru awalnya muncul di Timur Tengah, 2000 SM. Penduduk Mesopotamia merayakan pergantian tahun saat matahari tepat berada di atas katulistiwa, atau tepatnya 20 Maret.
Hingga kini, para bangsa persia masih merayakan tahun baru pada tanggal 20, 21, atau 22 Maret, yang disebut Nowruz. Hal ini menandakan dimulainya musim semi.
Nowruz adalah tradisi 3.000 tahun yang unik dan tradisi festival tertua di dunia. Negara-negara yang merayakan Nowruz di antaranya yaitu Iran, Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Pakistan, Turki, dan Uzbekistan.
BACA JUGA:Lapu-Lapu, Pemimpin Islam yang Melawan Penjajahan Spanyol di Mactan
Negara cina merayakan tahun barunya dimulai saat matahari terbenam di bulan baru dalam tanda Aquarius (akhir Januari atau awal Februari).
Menurut kalender Ibrani, tahun baru didasarkan pada 12 bulan lunar (13 dalam tahun-tahun tertentu) dari 29 atau 30 hari. Hari tahun baru Yahudi atau Rosh Hashanah dapat jatuh kapan saja dari 6 September hingga 5 Oktober dalam kalender Gregorian.
Dalam kalender islam (Hijr) lebih banyak digunakan didasarkan pada 12 bulan lunar yang terdiri dari 29 atau 30 hari dengan demikian bahwa hari tahun baru islam secara bertahap mundur melalui kalender Gregorian yang lebih panjang.
Berbeda lagi dengan umat Hindu, tahun baru Hindu dimulai pada hari setelah bulan baru pertama atau setelah ekuinoks musim semi.
Untuk penanggalan Masehi, Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM.
BACA JUGA:Resep Rumahan Simpel, Ini Dia Kembang Kol Krispi Saos Asam Manis yang Nikmat
Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah Mesir, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir kuno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: