Begini Sejarah Pembangunan Tugu Monas Jakarta, Benarkan Asal Emas dari Desa Terpencil di Bengkulu

Begini Sejarah Pembangunan Tugu Monas Jakarta, Benarkan Asal Emas dari Desa Terpencil di Bengkulu

Begini Sejarah Pembangunan Tugu Monas Jakarta, Benarkan Asal Emas dari Desa Terpencil di Bengkulu--

RADARMUKOMUKO.COM – Seorang swasta warga negara RI bernama Sawarko Martokusumo dari Jakarta yang punya  Ide awal pendirian Monumen Nasional atau Monas.

Di tahun 1950 pusat pemerintahan kembali ke Jakarta yang mana seblumnya berkedudukan di Yogyakarta.

Setelah pusat pemerintahan berada di Jakarta timbul perencanaan untuk membuat monumen nasional  setara dengan menara Effel di lapangan depan istana merdeka. 

BACA JUGA:Benarkan Emas Tugu Monas dari Bengkulu, Belum Dikatakan Datang Ke Jakarta Jika Belum Berkunjung Ke Tugu Monas

Dikutip Dari Beberapa Sumber, tujuan pembangunan tugu monas,  untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa  pada masa revolusi kemerdekaan 1945.

Seterusnya, Salah satu yang sering diceritakan dan dibanggakan adalah soal emas puncak tugu Monumen Nasional (Monas), dikatakan berasal dari Provinsi Bengkulu, yaitu dari Desa Lebong Tandai. Saat ini desa tersebut masih terpencil dan termasuk daerah terisolir.

Asal usulnya, Emas di Tugu Monas merupakan sumbangan dari pengusaha asal Aceh, yaitu Teuku Markam. Adapun emas tersebut diambil dari tambang yang disebut Lubang Kacamata karena pintu masuk tambang berupa dua lubang di tebing yang berdekatan.

Lebong Tandai, pada masa penjajahan Belanda, merupakan lokasi yang dipenuhi emas. Aktivitas pertambangan di daerah itu dimulai sejak 1890 oleh perusahaan Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong dan Mijnbouw Maatschappij Simau. 

Kedua perusahaan itu merupakan penyumbang besar ekspor emas perak Hindia Belanda dengan produksi ratusan ton emas dan perak selama 1896-1941.

BACA JUGA:Sumber Emas Tugu Monas, Desa Lebong Tandai Bengkulu Terpencil Hanya Bisa Dicapai Naik Molek

Tugu Monas selain Ikon Kota Jakarta, juga salah satu tugu bersejarah sebagai saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

Sejarah pembangunan Monas berawal dari keinginan Ir. Soekarno presiden Indonesia pertama memiliki monumen nasional setelah pusat pemerintah RI kembali ke Jakarta dari DI Yogyakarta. 

Pada dasarnya, Presiden Soekarno menginginkan Monas bisa setara dengan Menara Eiffel di Perancis. Hingga akhirnya, tempat yang dipilih menjadi lokasi monumen nasional adalah lapangan yang tepat di depan Istana Merdeka.

Pada 17 Agustus 1954, sebuah komite nasional dibentuk. Komite ini kemudian menyelenggarakan sayembara perencanaan dan perancangan monumen. Dari sayembara itulah, berhasil terkumpul 51 karya dari para seniman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: