Pakaian Adat Gorontalo dan Makna serta Filosofinya, Bukti Kekayaan Budaya Indonesia

Pakaian Adat Gorontalo dan Makna serta Filosofinya, Bukti Kekayaan Budaya Indonesia

Pakaian Adat Gorontalo dan Makna serta Filosofinya, Bukti Kekayaan Budaya Indonesia--

RADARMUKOMUKO.COM – Kekayaan Indonesia sangat beragam tidak hanya kekayaan alam flora maupun faunanya, melainkan juga kekayaan budaya.

Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan khas-nya masing-masing yang menjadikan ciri khas.

Nah, salah satu wujud kebudayaan yang di miliki setiap daerah adalah pakaian adat.

Kesempatan kali ini akan membahas tentang pakaian adat dari Gorontalo.

BACA JUGA:Sejarah Palestina Yang Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia dan Turut Cari Dukungan Negara Lain

BACA JUGA:Kampanye Caleg di Media Sosial Lebih Hemat, Ini Keuntungan dan Jurusnya

Gorontalo memiliki pakaian adat yang unik dan menyimpan berbagai makna serta filosofi di setiap hal yang di pakai.

Pakaian adat Gorontalo terdiri dari 4 jenis yang di gunakan saat pengantin yaitu pakaian adat bili’u dan pakaian paluwakal yang di gunakan ketika pakaian upacara adat.

Pakaian yang di gunakan saat acara resepsi di sebut dengan mandipungu dan payunga tilabatayila.

Kemudian terdapat pakaian adat juga yang di gunakan saat akad nikah yang di sebut walimomo dan payunga tilabatayila.

Terakhir adalah pakaian adat yang di gunakan ketika upacara syukuran yang di sebut pasanga.

Pakaian adat Gorontalo cenderung menggunakan 4 warna yaitu warna ungu, merah, kuning dan hijau yang semuanya memiliki makna masing-masing.

Warna ungu menyimbolkan sebuah keanggunan dari sang pengantin, kemudian warna merah menjadi lambang sebuah keberanian.

Warna kuning melambangkan sebuah kemuliaan serta warna hijau melambangkan kerukunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: