Tempoyak, Sambal Durian Yang Menggugah Selera, Masakan Khas Suku Melayu Kegemaran Dari Negeri Seberang

Tempoyak, Sambal Durian Yang Menggugah Selera, Masakan Khas Suku Melayu Kegemaran Dari Negeri Seberang

Tempoyak, Sambal Durian Yang Menggugah Selera, Masakan Khas Suku Melayu Kegemaran Dari Negeri Seberang--

RADARMUKOMUKO.COM - Tempoyak adalah salah satu kuliner khas suku Melayu yang terbuat dari daging durian yang difermentasi. 

Tempoyak memiliki rasa asam pedas yang segar dan unik, serta aroma yang menyengat dan khas. Tempoyak biasanya dimakan sebagai sambal atau bumbu masakan, terutama untuk ikan patin, ikan nila, udang, atau telur ikan. 

Tempoyak populer di Sumatera (terutama Jambi, Palembang, dan Lampung), Kalimantan, dan Malaysia.

Tempoyak merupakan warisan budaya takbenda yang berasal dari provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. 

Menurut catatan sejarah, tempoyak tertulis dalam Hikayat Abdullah bin Abdulkadir Munsyi sejak tahun 1836 sebagai salah satu makanan kegemaran masyarakat Terengganu, Malaysia. 

BACA JUGA:Cara Merebus Kacang Hijau Agar Gembur Bulat Tidak Pecah, Cuma Direndam dan Kasih Bumbu Dapur Ini Sedikit

BACA JUGA:Cara Merebus Jagung Agar Masak Merata, Empuk dan Rasanya Manis

Tempoyak juga merupakan hasil kreativitas masyarakat Melayu yang mengolah durian yang sudah terlalu matang atau kualitasnya kurang baik menjadi makanan yang awet dan lezat.

Cara membuat tempoyak cukup mudah dan sederhana. Daging durian dipisahkan dari bijinya dan diberi sedikit garam. Kemudian, ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Setelah itu, adonan tempoyak dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat dan disimpan selama kurang lebih 7 hari. 

Selama proses fermentasi, bakteri asam laktat akan mengubah karbohidrat di dalam durian menjadi karbondioksida, alkohol, dan asam amino.

Tempoyak dibedakan menjadi tempoyak asam dan tempoyak asin. Tempoyak asam dihasilkan dari fermentasi daging durian dengan kadar garam kurang dari 5 persen. 

Tempoyak asam memiliki tingkat keasaman lebih tinggi dengan waktu fermentasi yang lebih singkat. Tempoyak asin dihasilkan dari fermentasi daging durian dengan kadar garam tambahan lebih dari 5 persen. Tempoyak asin memiliki daya simpan lebih baik dibandingkan tempoyak asam.

BACA JUGA:Cara Merebus Sayur Agar Tetap Hijau, Bergizi dan Tidak Lembek, Siapkan Batu Es

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Suku Baduy, Sejarah, Tradisi, Adat dan Agama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: