Mengenal Rumah Adat Banua Tada, Rumah Adat Tradisional Sulawesi Tenggara yang Kaya Akan Motif Flora dan Fauna

RADARMUKOMUKO.COM – Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang juga memiliki rumah adat khas bernama rumah adat Banua Tada.

Rumah ini merupakan rumah budaya suku Buton yang juga merupakan peninggalan Kesultanan Buton.

Rumah Banua Tada memiliki pengaruh Islam yang terbukti dengan ciri khas berupa ukiran dan ornamen tulisan dalam Bahasa Arab.

Rumah Banua Tada berasal dari dua kata yaitu Banua yang artinya rumah dan Tada yang artinya siku. Sehingga keduanya memiliki arti rumah siku.

BACA JUGA:Kisah Warga Yogyakarta Bebas dari Romusha, Bangun Kanal Irigasi Atas Kepintaran Sri Sultan Hamengkubuwono IX

BACA JUGA:Menurut Ahli Gizi, Sayuran yang Ditumis Masih Memiliki Manfaat Kesehatan Asalkan Tidak Melakukan Ini

Berdasarkan sejarah, rumah adat ini pertama kali di bangun di masa pimpinan Wa Kaa Kaa.

Pada saat itu pembangunan rumah Banua tada di jadikan sebagai penghormatan warga terhadap raja.

Kemudian, pada masa Murhum rumah Banua Tada mulai ada hiasan-hiasan yang menarik dan khas.

Rumah adat Banua Tada terbagi menjadi 2 jenis yaitu Kamali atau Malige, dan Banua Tada Pare Pata Pale.

Rumah Kamali atau Malige di pergunakan untuk tempat tinggal raja atau bangsawan.

Pada bangunan rumah Malige terdapat berbagai simbol dan hiasan yang melambangkan nilai-nilai kebudayaan dan peradaban kesultanan Buton yang mendapat pengaruh ajaran tasawuf.

Sementara rumah adat Banua Tada Pare Pata Pale merupakan rumah yang di gunakan untuk orang biasa. 

Rumah Banua Tada Pare Pata Pale juga terdiri dari 2 jenis yaitu pertama dengan rumah siku empat tiang untuk pejabat atau pegawai istana. Sementara untuk rumah siku tiga tiang untuk masyarakat biasa.

Sumber: