Badik Senjata Bugis Ilham dari Alam Meniru Daun Sirih, Dipercaya Dapat Meningkatkan Keberanian

Badik Senjata Bugis Ilham dari Alam Meniru Daun Sirih, Dipercaya Dapat Meningkatkan Keberanian

Badik Senjata Bugis Ilham dari Alam Meniru Daun Sirih, Dipercaya Dapat Meningkatkan Keberanian--

RADARMUKOMUKO.COM - Badik adalah senjata tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya suku Bugis dan Makassar

Senjata ini berbentuk seperti pisau dengan ujung yang runcing dan tajam di satu sisi. Badik memiliki panjang sekitar 30 cm, lebar 2 cm, dan tebal 0,5 cm. Badik terbuat dari besi, baja, atau bahan pamor yang memiliki motif khas¹.

Badik memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan kisah heroik. Menurut salah satu versi, badik dibuat oleh Datu Patimang, seorang tokoh legendaris yang dianggap sebagai nenek moyang suku Bugis.

Datu Patimang membuat badik dengan bantuan seorang pandai besi bernama Datu Patimang. Badik kemudian digunakan oleh Datu Patimang dan keturunannya untuk melawan musuh-musuhnya.

BACA JUGA:Walau Kerap Dilabel Pendatang, 7 Suku Ini Cinta Indonesia dan Banyak Yang Kaya Raya

BACA JUGA:Fakta Unik dari Provinsi Banten, Gerbang Utama Masuk Pulau Jawa hingga Mempunyai Suku yang Unik

Menurut versi lain, badik dibuat oleh para leluhur suku Bugis dan Makassar yang mendapat ilham dari alam. Mereka mengamati bentuk daun sirih yang melengkung dan tajam di ujungnya.

Mereka kemudian mencoba membuat senjata yang menyerupai daun sirih tersebut dengan menggunakan besi atau baja yang ditempa dengan api, mereka juga menghiasi badik dengan ukiran-ukiran yang menggambarkan binatang-binatang atau tumbuhan-tumbuhan.

Badik juga memiliki kisah mistis yang melekat padanya. Badik dipercaya memiliki kekuatan gaib yang dapat memberikan keberanian, kesaktian, atau kekebalan bagi pemiliknya.

Beberapa badik bahkan dikatakan memiliki roh atau khodam yang dapat berkomunikasi dengan pemiliknya.

Badik menjadi salah satu senjata tradisional yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam melawan penjajah Belanda dan Jepang.

Salah satu pejuang yang terkenal menggunakan badik adalah Sultan Hasanuddin, seorang raja Gowa yang memerintah pada tahun 1653-1669, ia menggunakan badik sebagai senjata andalannya dalam perang melawan VOC.

Saat ini, badik masih dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Badik dapat ditemukan di beberapa museum pusaka di Indonesia, seperti Museum La Galigo di Makassar, Museum Nasional Indonesia di Jakarta, dan Museum Pusaka Nusantara di Bogor.

BACA JUGA:Suku Huli Mengecat Muka Dengan Warna Kuning, Maknanya Bikin Takjub, Bukan Sembarang Cat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: