Artis Cantik Titin Sumarni Idola Masyarakat Hingga Soekarno, Berakhir Hidup Dalam Kemalaratan
Artis Cantik Titin Sumarni Idola Masyarakat Hingga Soekarno, Berakhir Hidup Dalam Kemalaratan--
RADARMUKOMUKO.COM - Titin Sumarni merupakan artis idola masyarakat, bahkan termasuk Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno menggemari akting wanita cantik yang lahir di Surabaya pada 28 Desember 1930 tersebut.
Titin Sumarni terkenal karena beberapa film yang ia perankan. Melansir dari Melansir dari grid.id, populeritasnya tahun 1050-an melebihi artis-artis lain seperti Netty Herawati, Elya Rossa, dan lain-lain.
Diantara film pertama yang dibintangi adalah pada tahun 1953 dengan judul 'Putri Solo'. Kemudian membintangi beberapa film yang diberi nama 'box office' di masa itu.
Pada 1948 Titin menikah dengan seorang pegawai Jawatan Perekonomian Tasikmalaya bernama Moestari. Saat itu Titin Sumarni belum begitu terkenal dan sebelum terjun ke dunia film.
BACA JUGA:Wanita Simpanan Belanda 'Nyai' Saritem, Dibalik Eks Pusat Pelacuran Terbesar di Kota Kembang
BACA JUGA:Akhir Kisah Nyai Dasima, Wanita Simpanan Tanpa Ikatan Pernikahan di Era Penjajahan
Ketika menikah, Titin baru menginjak usia 16 tahun, sementara Moestari berusia 32 tahun. Dari pernikahannya dengan Moestari, Titin memiliki seorang anak laki-laki.
Namun pernikahannya dengan Moestari kandas di tengah jalan. Setelah bercerai, Titin kemudian menikah lagi dengan Saerang, seorang pengusaha kaya dari Sulawesi Utara.
Setelah menikah untuk kedua kalinya, kehidupan Titin bukannya membaik. Bahkan pernikahannya dengan Saerang disebut-sebut sebagai awal dari kehancuran kehidupan Titin.
Nama Titin hilang bak ditelan bumi. Sekitar 1959, publik tiba-tiba digegerkan dengan pemberitaan di media yang menyebutkan Titin ditemukan di Kota Bandung dalam keadaan depresi.
Lebih parahnya lagi, bahkan Titin jatuh miskin, ia menjadi sangat melarat dan tidak memiliki biaya untuk berobat.
Pada saat itu, untuk bertahan hidup, Titin harus bergantung belas kasihan orang lain.
BACA JUGA:Pribumi Dianggap Kasta Rendah Era Belanda, Laki-Laki Jadi Djongos dan Wanita Jadi Babu Hingga Gundik
Dan pada 4 Juli 1966, Harian Selecta menyebut, Titin depresi karena gagal menggugat seorang pengusaha bernama Muhammad Jahja Ali.
Bersama pengusaha tersebut, Titin disebut terlibat skandal seks hingga ia mengandung anaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: