Rempang Eco City Bukan Marina City Las Vegasnya Indonesia, Sama-Sama di Batam Tapi Beda Kelas dan Tujuan

Rempang Eco City Bukan Marina City Las Vegasnya Indonesia, Sama-Sama di Batam Tapi Beda Kelas dan Tujuan

Rempang Eco City Vs Marina City Las Vegasnya Indonesia, Sama-Sama di Batam Tapi Beda Kelas dan Tujuan--

Rempang Eco City akan dijadikan mesin ekonomi baru di Indonesia, pemerintah pusat melalui BP Batam menyiapkan Rempang menjadi kawasan industri, perdagangan, residensial hingga wisata yang terintegrasi demi mendorong peningkatan daya saing Indonesia terhadap Singapura dan Malaysia. 

BACA JUGA:Keris Kyai Naga Siluman Milik Pangeran Diponegoro Yang Dirampas Belanda 193 Tahun, Kini Ada di Museum Ini

BACA JUGA:Kota Mati Marina City Bak Las Vegas, Pusat Perjudian dan Dunia Malam Batam, Bubar di Tangan Presiden SBY

"Program Strategis Nasional ini merupakan momentum kebangkitan ekonomi Rempang dan pulau sekitarnya," kata Rudi saat bersilaturahmi dengan masyarakat Rempang di Asrama Haji Batam Center beberapa waktu lalu.

Mengutip dari laman BP Batam, Rempang Eco City merupakan salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional 2023 yang pembangunannya diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus.

Proyek ini merupakan kawasan industri, perdagangan, hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia. Proyek tersebut akan digarap oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) dengan target investasi mencapai Rp 381 triliun pada 2080.

Untuk menggarap Rempang Eco City, PT MEG diberi lahan sekitar 17.000 hektare yang mencakup seluruh Pulau Rempang dan Pulau Subang Mas. Pemerintah juga menargetkan, pengembangan Rempang Eco City ini akan menyerap sekitar 306.000 tenaga kerja hingga 2080.

PT. MEG merupakan rekan BP Batam dan Pemkot Batam. Nantinya, perusahaan itu akan membantu pemerintah menarik investor asing dan lokal dalam pengembangan ekonomi di Pulau Rempang.

Sebelumnya pemerintah berencana merelokasi warga Rempang, Batam, yang berada di lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group pada Juli lalu di Chengdu, Tiongkok.

Adapun Xinyi Group merupakan Perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di bidang pembuatan kaca dan panel surya. Perusahaan ini sebelumnya telah memiliki pabrik kaca terintegrasi terbesar di dunia yang ada di Tiongkok, dan Indonesia akan menjadi titik lokasi pabrik terbesar kedua.

Maka pengembangan Pulau Rempang merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat melaui Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) dan Pemerintah Kota Batam dengan PT Makmur Elok graga (MEG) yang merupakan anak usaha Artha Graha, kelompok usaha yang dibangun oleh Tomy Winata.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: