Dewi Sartika dan R Adil Puradiredja, Kisah Cinta di Tengah Perjuangan Pendidikan Wanita
Dewi Sartika dan R Adil Puradiredja, Kisah Cinta di Tengah Perjuangan Pendidikan Wanita--
RADARMUKOMUKO.COM - Indonesia memiliki banyak pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsanya. Di antara mereka, ada pasangan pahlawan yang mencintai tanah airnya sekaligus mencintai satu sama lain, mereka adalah Dewi Sartika dan R. Adil Puradiredja, dua sosok yang berperan penting dalam memperjuangkan pendidikan wanita di Indonesia.
Dewi Sartika adalah seorang pahlawan perempuan yang berasal dari Bandung. Ia lahir pada tahun 1884 di Cicalengka, Bandung. Ia adalah putri dari Raden Rangga Somanegara, seorang bangsawan dan pejuang melawan Belanda.
Sejak kecil, ia sudah diajarkan tentang ilmu agama, seni, dan budaya oleh orang tuanya. Ia juga memiliki bakat dalam bidang musik, tari, dan sastra.
R. Adil Puradiredja adalah seorang pria yang juga berasal dari Bandung. Ia lahir pada tahun 1879 di Bandung, ia adalah seorang guru dan aktivis yang peduli dengan pendidikan dan kesejahteraan rakyat.
Ia juga dikenal sebagai penulis yang menulis berbagai artikel dan buku tentang pendidikan, sosial, dan politik. Ia juga memiliki keahlian dalam bidang bahasa, sejarah, dan geografi.
BACA JUGA:Rumah Subsudi Rp 162 Juta Dengan Cicilan Mulai dari Rp 1 Jutaan Bisa di Bank Ini
BACA JUGA:Indonesia Dianggap Menjadi Penjajah Timor Leste? Ini Awal Mula Presiden Soeharto Rebut Timur-Timur
Dewi Sartika dan R. Adil Puradiredja bertemu pertama kali pada tahun 1904, ketika Dewi Sartika mengajar di sekolah wanita yang didirikannya sendiri, yaitu Sekolah Istri (Sekolah Kautamaan Istri).
Sekolah ini merupakan sekolah pertama di Indonesia yang memberikan pendidikan formal kepada wanita pribumi.
Sekolah ini mengajarkan berbagai mata pelajaran, seperti membaca, menulis, menghitung, menjahit, memasak, dan kesehatan.
R. Adil Puradiredja adalah salah satu pendukung dan pembina sekolah ini, ia sering memberikan bantuan, saran, dan motivasi kepada Dewi Sartika dan para muridnya.
Ia juga sering memberikan ceramah-ceramah tentang pentingnya pendidikan bagi wanita untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Keduanya saling tertarik dan menjalin hubungan asmara secara diam-diam, karena Dewi Sartika sudah dijodohkan dengan Raden Kanduruan, seorang bangsawan dari Sumedang.
Namun, Dewi Sartika tidak mencintai Raden Kanduruan, melainkan R. Adil Puradiredja. Ia pun memutuskan untuk melarikan diri bersama R. Adil Puradiredja ke Batavia (Jakarta) pada tahun 1906.
Di Batavia, Dewi Sartika dan R. Adil Puradiredja menikah secara siri (tanpa restu keluarga) dan hidup bahagia bersama. Mereka juga terus berjuang untuk memajukan pendidikan wanita di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: