Dikenal Kejam, Ganti Rugi atau Pampasan Perang Yang Dibayar Jepang ke Indonesia, Jumlahnya Fantastis

Dikenal Kejam, Ganti Rugi atau Pampasan Perang Yang Dibayar Jepang ke Indonesia, Jumlahnya Fantastis

Dikenal Kejam, Ganti Rugi atau Pampasan Perang Yang Dibayar Jepang ke Indonesia, Jumlahnya Fantastis--

RADARMUKOMUKO.COM - Dijajah Jepang memang cukup menyakitkan bagi masyarakat Indonesia, apalagi bila mengenang berbagai bentuk kekejamannya, seperti Ramusha atau kerja paksa, pelecehan pada wanita, pembunuhan warga hingga berbagai bentuk kekejaman lain yang membuat rakyat menderita.

Namun Narasi kekejaman ini mulai dihapus perlahan-lahan dengan beberapa kesepakatan. Jepang-Indonesia bersepakat melupakan masa lalu. Inisiatif perjanjian damai direncanakan. Dua draf penjanjian disiapkan. Perjanjian damai dan perjanjian pampasan perang

Dilansir dari voi.id, perjanjian yang diteken pada 1958 begitu menguntungkan Indoneisa. Indonesia banyak membangun dari dana pampasan perang.

“Perjanjian ini terbagi dua, yang pertama perjanjian damai dan yang kedua perjanjian pampasan perang. Untuk perjanjian damai, mengatur hal-hal yang terkait keinginan untuk mengakhiri status perang dan menciptakan situasi damai antara dua negara.”

“Perjanjian ini berisi tujuh pasal, dan pampasan perang yang harus dibayarkan oleh Jepang diatur dan diterakan di dalam pasal 4 dalam perjanjian tersebut,” ungkap Moh. Gandhi Amanullah dalam buku Matahari Khatulistiwa: Hubungan Indonesia - Jepang dalam Perspektif Sastra dan Sosial Budaya (2020).

BACA JUGA:9 Kesaktian Bung Karno, Hingga Dihormati Pimpinan Negara Besar dan 7 Kali Lolos dari Percobaan Pembunuhan

BACA JUGA:10 Senjata Andalan Pahlawan Indonesia Melawan Penjajah, Bahkan Beberapa Diantaranya Dikenal Sakti

Dana pampasan perang dimanfaatkan benar oleh Bung Karno. Ia mencoba mempercantik Indonesia. Pembangunan pun digalakan dengan dana tersebut. Dari bangun hotel, rumah sakit, hingga jembatan. Jembatan Ampera, misalnya.

Sebelumnya juga perlu diketahui, dilansir dari wikipedia, pampasan perang adalah pembayaran yang secara paksa ditarik oleh negeri pemenang perang kepada negeri yang kalah perang sebagai ganti atas kerugian material.

Istilah pampasan perang mulai digunakan setelah Perang Dunia I. Saat itu, Blok Sekutu meminta pampasan dalam jumlah besar kepada Jerman namun mereka kesulitan menagihnya.

Setelah Perang Dunia II, Uni Soviet dan Blok Barat mengumpulkan pampasan dalam bentuk material (seperti perlengkapan industri) langsung dari wilayah Jerman. Perselisihan yang terjadi karena pampasang perang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perpecahan Uni Soviet dan negara-negara Barat.

Setelah kedua perang dunia terjadi, Jerman dan aliansinya dinyatakan bersalah karena telah memulai perang dan harus membayar pampasan. 

Namun, tujuan dari penarikan pampasan perang sendiri mengalami perubahan, yang semula sebagai ganti rugi kerusakan akibat perang menjadi sumber dana bagi negara pemenang perang untuk mendanai biaya militer mereka.

BACA JUGA:Bandar Udara, Bunker dan Gua Yang Dibangun Sistem Kerja Paksa Era Penjajahan Jepang di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: