Kisah Suku Tengger yang Berani dan Sulit Dikalahkan, Sehingga Penjajah Menggempur Lewat Udara
Kisah Suku Tengger yang Berani dan Sulit Dikalahkan, Sehingga Penjajah Menggempur Lewat Udara--
RADARMUKOMUKO.COM - Suku Tengger adalah salah satu suku yang mendiami dataran tinggi di sekitar Pegunungan Tengger yang juga meliputi wilayah Gunung Bromo dan Semeru.
Suku ini disebut sebagai salah satu peradaban yang sudah ada sejak Kerajaan Majapahit.
Suku Tengger memiliki budaya yang unik dan khas, seperti bahasa, agama, adat, dan ritual.
Suku Tengger juga memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak mau tunduk kepada penjajah asing.
Ada beberapa teori mengenai asal mula suku Tengger. Salah satunya adalah teori yang mengaitkan suku Tengger dengan legenda Jaka Seger dan Roro Anteng, dua orang putra raja Majapahit yang melarikan diri ke pegunungan untuk menghindari serangan Kerajaan Demak.
Mereka kemudian mendirikan kerajaan kecil di sana dan menamakannya Tengger, yang berasal dari gabungan nama mereka berdua.
BACA JUGA:7 Kesaktian Panglima Besar Jendral Sudirman, Miliki Keris Sakti Hingga Meluluhkan Hati Orang Lain
BACA JUGA:Kisah Suku Asmat Balas Dendam Peristiwa Awyu Oleh Belanda, Naas Putra Wapres AS Terbunuh
Teori lain adalah teori yang menghubungkan suku Tengger dengan Kerajaan Kediri, yang merupakan salah satu kerajaan besar di Jawa Timur sebelum Majapahit.
Menurut teori ini, suku Tengger adalah keturunan dari rakyat Kediri yang tidak mau tunduk kepada Majapahit dan memilih untuk hidup di pegunungan.
Mereka kemudian membentuk komunitas sendiri yang terpisah dari pengaruh luar.
Teori lain lagi adalah teori yang menyatakan bahwa suku Tengger adalah penduduk asli pegunungan yang sudah ada sejak zaman prasejarah.
Menurut teori ini, suku Tengger adalah salah satu kelompok etnis tertua di Indonesia yang memiliki hubungan dekat dengan suku-suku lain di Nusantara, seperti Bali, Madura, Sasak, dan Bugis. Mereka juga memiliki kesamaan dengan suku-suku di Asia Tenggara lainnya, seperti Khmer, Mon, dan Tai.
Suku Tengger mulai berhadapan dengan Belanda sejak abad ke-19, ketika Belanda mulai menguasai Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: