Kisah Suku Asmat Balas Dendam Peristiwa Awyu Oleh Belanda, Naas Putra Wapres AS Terbunuh

Kisah Suku Asmat Balas Dendam Peristiwa Awyu Oleh Belanda, Naas Putra Wapres AS Terbunuh

Kisah Suku Asmat Balas Dendam Peristiwa Awyu Oleh Belanda, Naas Putra Wapres AS Terbunuh--

RADARMUKOMUKO.COM - Suku Asmat adalah salah satu suku yang tinggal di wilayah pantai selatan Papua.

Suku ini terkenal karena memiliki seni ukir kayu yang indah dan unik, serta tradisi kanibalisme yang kontroversial.

Suku Asmat juga dikenal sebagai suku yang berani dan tangguh dalam melawan penjajah Belanda dan Amerika.

Perlawanan suku Asmat terhadap Belanda dimulai sejak tahun 1904, ketika Belanda mulai menjajah wilayah Papua.

Suku Asmat tidak menyambut baik kedatangan orang asing yang ingin mengambil tanah dan sumber daya alam mereka.

Mereka sering melakukan serangan-serangan terhadap pos-pos dan kapal-kapal Belanda, baik dengan menggunakan tombak, panah, atau parang.

Salah satu peristiwa yang menunjukkan perlawanan suku Asmat terhadap Belanda adalah Pembantaian Awyu pada tahun 1956.

Pembantaian ini terjadi ketika sekelompok tentara Belanda yang dipimpin oleh Letnan Van Daalen melakukan ekspedisi ke wilayah suku Awyu, yang merupakan bagian dari suku Asmat.

BACA JUGA:Super Apps BRImo Bertabur Fitur & Kian Digemari Masyarakat, Dirut BRI Bocorkan Rahasianya

BACA JUGA:Pendaftaran PPPK 2023 Segera Dibuka, Ada 2 Kriteria Ini yang Perlu Dipahami Calon Pelamar

Mereka bertujuan untuk melakukan survei dan pemetaan wilayah, serta mengumpulkan koleksi seni ukir kayu.

Namun, ekspedisi ini berakhir tragis, ketika mereka diserang oleh ratusan orang Asmat yang mengepung mereka dari segala arah, dalam serangan itu, 14 tentara Belanda tewas, termasuk Van Daalen.

Hanya dua orang yang berhasil selamat, yaitu seorang sersan dan seorang juru foto. Para korban kemudian dimutilasi dan dimakan oleh orang Asmat, sebagai bagian dari ritual mereka.

Perlawanan suku Asmat terhadap Amerika Serikat (AS) mulai sejak tahun 1961, ketika Amerika mulai beroperasi di Papua melalui perusahaan tambang Freeport.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: