Kisah Cinta Mayor Daan Mogot Yang Terkubur, Sang Kekasih Tak Pernah Lagi Memanjang Rambut

Kisah Cinta Mayor Daan Mogot Yang Terkubur, Sang Kekasih Tak Pernah Lagi Memanjang Rambut

Kisah Cinta Mayor Daan Mogot Yang Terkubur, Sang Kekasih Tak Pernah Lagi Memanjang Rambut--

RADARMUKOMUKO.COM - Seperti diceritakan sebelumnya, Daniel Elias Mogot atau Dann Mogot, gugur dalam pertempuran Lengkong Tanggerang Selatan, Banten saat usia 17 tahun.

Kematiannya dalam pertempuran ini juga menyematkan kisah cintanya yang turut berakhir dan menyentuh hati setiap orang. 

Dimana kisah percintaan Daan Magot juga kandas karena maut lebih dahulu merebutnya.

Saat itu ia memiliki seorang kekasih, perempuan bernama Hadjari Singgih yang memiliki rambut panjang sepinggang. 

Dari berbagai kisah yang tak tercatat dalam buku-buku sejarah di sekolahan.

Pada 29 Januari 1946, saat pemakaman ulang bagi para pahlawan yang gugur di Hutan Lengkong itu sang kekasih memotong rambutnya yang mencapai sepinggang.

BACA JUGA:Kisah Pejuang Kebal Peluru Yang Menghadang Tank Belanda, Aman Dimod Menanti Gelar Pahlawan

BACA JUGA:Demang Lehman Sosok Pejuang Tangguh Dikubur Tanpa Kepala, Berakhir Karena Penghianatan

“Potongan rambutnya ikut dikuburkan di liang lahat Daan Mogot. Semenjak itu Hadjari Singgih tidak pernah lagi memanjangkan rambutnya,” tulis berbagai kisah dilansir dari beberapa sumber.

Diketahui, pada pertempuran Lengkong terdapat sebanyak 37 orang dari pihak Indonesia yang merupakan taruna militer juga menjadi korban.

Untuk mengingatkan sejarah perjuangan Mayor Daan Mogot bersama rekan-rekannya, didirikan dua tempat bersejarah, Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna di Jalan Daan Mogot dan Monumen Palagan Lengkong.

Pertempuran Lengkong adalah perang antara TKR pejuang kemerdekaan Indonesia yang dipimpin Elias Daniel Mogot atau Daan Mogot melawan penjajah Jepang di Desa Lengkong, Banten 25 Januari 1946. 

Nama Daan Mogor juga menjadi dijadikan sebagai nama sebuah jalan terkenal di Jakarta, karena jalan ini tak jarang alami kemacetan dan banyak pusat perkantoran.

Dalam sejarahnya, Daan Mogot sudah menjadi anggota paramiliter di usia remaja, 14 tahun. Ia kemudian menjadi pelatih Pembela Tanah Air (PETA). Karena kecerdasannya ia diangkat menjadi komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: