3 Tahun Jajah Indonesia, Ini Yang Dilakukan Jepang Bikin Rakyat Menderita Lahir Batin

3 Tahun Jajah Indonesia, Ini Yang Dilakukan Jepang Bikin Rakyat Menderita Lahir Batin

3 Tahun Jajah Indonesia, Ini Yang Dilakukan Jepang Bikin Rakyat Menderita Lahir Batin--

Para pekerja romusha direkrut dengan paksa dengan mengharukan kepala daerah mendata laki-laki usia produktif untuk dipanggil kerja paksa.

BACA JUGA:Penjajahan Portugis di Indonesia, Awal Mula Kedatangannya Hingga Berakhir di Tangan VOC

BACA JUGA:Indonesia Punya Budaya Sendiri yang Gak Bisa Diganti Penjajah, Ini Faktor-Faktor yang Bikin Indonesia Beda!

Mereka akan diberi pakaian "seragam" berupa karung goni yang berkutu. Setiap hari para pekerja paksa itu harus melakukan tugas yang berat tanpa istirahat dan makanan yang cukup. 

Tubuh mereka pun kurus dan lemah, namun tetap harus bekerja dengan berat. Sebab Jepang mengawasinya setiap waktu. Bagi yang berhenti atau melawan maka cambuk, pentungan logam, dan berbagai senjata disipkan untuk menyiksanya.

- Menjadikan Para Perempuan Budak Nafsu

Ada istilan "Jugun Lanfu", ini merupakan panggilan perempuan yang dijadikan budak pelacuran paksa tantara Jepang.

Korbannya mayoritas berasal dari Korea, Malaysia, Tiongkok dan tak terkecuali Indonesia, para tantara tersebut tak ragu untuk membunuh para wanita yang melawan saat diperkosa.

- Membangun Penjara yang Sadis

Penjajah Jepang memiliki penjara yang sadis, salah satu contohnya adalah penjara bawah tanah yang berada di Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah.

Penjara di Lawang Sewu memiliki 2 jenis, yaitu penjara berdiri dan penjara jongkok. Penjara jongkok berisikan sebuah bak-bak sebagai tempat bagi tawanan.

Mereka berjongkok lalu diisi air hingga ke batas leher, lalu bak tersebut ditutup dengan besi.

- Menyiksa dan Membiarkan Tawanan Mati Kelaparan

Sudah dipekerjakan secara paksa, bukannya berterimakasih, Jepang membiarkan para tawanan mereka mati kelaparan.

Bagi Jepang penjara adalah tempat untuk menyiksa dan bukan hanya tempat menahan seseorang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: