Tujuan Tradisi Menyedihkan Bagi Janda di Ghana, Dikucilkan Hingga Harus Bermalam dengan Orang Asing
Tujuan Tradisi Menyedihkan Bagi Janda di Ghana, Dikucilkan Hingga Harus Bermalam dengan Orang Asing--
RADARMUKOMUKO.COM - Janda di Ghana dan beberapa daerah lain di Afrika, pernah mengalami nasib yang sangat menyedihkan.
Melansir dari berbagai sumber, disana dulu, janda dinilai sesuatu yang buruk hingga membawa pengaruh jahat pada manusia.
Dampaknya wanita berstatus Janda karena suaminya meninggal dan sebagainya harus dikucilkan hingga menjalani ritual tidak masuk akal hingga membuat kondisi para janda menjadi lebih buruk.
Ada beberapa perlakuan yang cukup kejam pada wanita Janda yang pernah terjadi kala itu.
Diantaranya para janda akan dikucilkan waktu makan, dimana ada budaya melarang Janda mengonsumsi makanan bergizi, dan bahkan dipaksa untuk mengambil bagian dalam ritual makan yang merusak dan berbahaya.
BACA JUGA:Kisah Cinta Jendral Sudirman dan Alfiah, Rayuan Maut dan Kata-Kata Romantis Hingga Maut Memisahkan
BACA JUGA:Drama Perceraian Tukiman dan Ida Istiqomah Eksotis, Tukiman: Tak Pernah Dipanggil Sidang
Janda miskin di Ghana seringkali menjadi sangat menderita, meski negara itu telah berusaha untuk menghapuskan upacara berkabung yang merendahkan dan membahayakan para janda dengan undang-undang.
Namun beberapa janda masih dengan sengaja dijauhkan dari makanan bergizi.
Ada ritual di mana para janda dipaksa minum sup berisi bagian-bagian tubuh suami mereka yang sudah meninggal. “Rambut dan kuku almarhum digunakan. Jenazah dimandikan dan airnya digunakan sebagai ramuan untuk diminum perempuan itu,” kata Fati Abdulai, Direktur Gerakan Janda dan Anak Yatim, sebuah yayasan amal yang berpusat di utara Ghana dilansir dari kabar6.com melansir Independent.
Beberapa janda dapat membeli jalan untuk menghindari ritual yang merendahkan ini, tetapi sebagian besar hidup dalam kemiskinan dan tidak bisa menikmati kemewahan itu.
BACA JUGA:'Banyak Anak Banyak Rezeki' Ternyata Taktik Belanda Untuk Menambah Tenaga Kerja Tanam Paksa
Harta biasanya kembali ke keluarga pria setelah sang suami meninggal, banyak wanita kehilangan akses mereka ke tanah pertanian, kecuali mereka menikahi salah satu kerabat suami mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: