Kisah Titanic Tenggelam, Bantuan Datang dari Mana Saja? Ini Cerita dan Pelajarannya!

RADARMUKOMUKO.COM - Pada tanggal 15 April 1912, kapal penumpang RMS Titanic tenggelam di Samudra Atlantik setelah menabrak gunung es. Dari sekitar 2.200 penumpang dan awak yang ada di kapal, hanya sekitar 700 orang yang selamat.

Namun, bagaimana nasib mereka setelah selamat dari tragedi tersebut? Kemanakah mereka mencari bantuan dan bagaimana kehidupan mereka selanjutnya?

Menurut laporan media dan kesaksian para penyintas, orang-orang yang selamat dari Titanic mendapat bantuan dari beberapa sumber, baik dari pihak resmi maupun swasta.

BACA JUGA:Cerita Eva Hart Sosok Terakhir Korban Titanic, Selalu Ingat Apa Yang Didengar dan Dilihat Malam Itu

Salah satu sumber bantuan utama adalah kapal Carpathia, yang merupakan kapal pertama yang tiba di lokasi tenggelamnya Titanic.

Kapal Carpathia berhasil menyelamatkan sekitar 705 orang dari sekoci-sekoci yang mengapung di laut. Kapal Carpathia kemudian membawa para penyintas ke New York, Amerika Serikat, tempat tujuan awal Titanic.

Selain kapal Carpathia, ada juga kapal lain yang berusaha membantu para penyintas Titanic, seperti kapal Californian, kapal Mount Temple, dan kapal Frankfurt.

Namun, karena berbagai alasan, seperti jarak yang jauh, kesalahan komunikasi, atau ketakutan akan gunung es, kapal-kapal ini tidak bisa memberikan bantuan yang efektif atau tepat waktu.

Bahkan, ada beberapa kontroversi dan kritik terhadap perilaku awak kapal-kapal ini, terutama kapal Californian, yang dituduh tidak merespons sinyal-sinyal darurat dari Titanic.

BACA JUGA:Lagu 'Genjer-Genjer' Sempat Dilarang Dinyanyikan, Sindiran Terhadap Jepang dan Dikaitkan Dengan PKI

BACA JUGA:Pinjol di Pinang BRI Hingga Rp 25 Juta, 5 Menit Cair, Syarat Punya KTP, Angsuran Ringan

Setelah tiba di New York pada tanggal 18 April 1912, para penyintas Titanic mendapat bantuan dari berbagai pihak di darat. Beberapa di antaranya adalah:

- White Star Line: perusahaan pemilik Titanic yang menyediakan akomodasi, transportasi, dan kompensasi bagi para penyintas.Namun, banyak penyintas yang tidak puas dengan perlakuan dan tanggung jawab perusahaan ini.

- American Red Cross: organisasi kemanusiaan yang memberikan bantuan medis, psikologis, dan finansial bagi para penyintas.Organisasi ini mengumpulkan dana sekitar 150.000 dolar AS (sekitar 2 miliar rupiah kurs Rp 13.333) dari sumbangan publik untuk membantu para penyintas.

Sumber: