Ermina Zaenah, Aktris Cantik Primadona Tahun 50-an Idola Bung Karno, Berasal dari Kota Jambi

Ermina Zaenah, Aktris Cantik Primadona Tahun 50-an Idola Bung Karno, Berasal dari Kota Jambi

Ermina Zaenah, Aktris Cantik Primadona Tahun 50-an Idola Bung Karno, Berasal dari Kota Jambi--

RADARMUKOMUKO.COM - Satu lagi artis lawas yang sukses menjadi aktris primadona diawal-awal kemerdekaan Indonesia. Ia adalah Erminah Zaenal  asal Jambi. Putri dari Mar'i Yusuf ini lahir 11 November 1927 di Kota Jambi, Hindia Belanda atau Indonesia sekarang.

Melansir dari Wikipedia, setelah selesai pendidikan dasar, ia langsung berkarier di dunia hiburan. 

Sebelum ke film, Ermina yang masih sangat belia sering ikut main sandiwara. Ia juga menyanyi dalam group band yang ia pimpin sendiri "Los Suita Rama".

Disamping itu sering juga muncul sebagai penari Topeng Sunda. 

Dunia film diterjuninya sebagai pemain dalam film-film Pelarian Dari Pagar Besi (1951), Sangkar Emas (1952), Bawang Merah Bawang Putih (1953), Gara-Gara Djanda Muda (1954), Berdjumpa Kembali (1955), Kamar Kosong (1955), Sendja Indah (1957), Gadis SKP (Ibu Mertua) (1960), Lagu dan Buku (1961), Bakti (1963), Ekspedisi Terakhir (1964) dan lain-lain. Terakhir ini kegiatannya dalam bidang perdagangan.

BACA JUGA:Terbongkarnya Rahasia Tukang Becak dan PSK Prank Soekarno, Keceplosan Bahasa Jawa dan Bersua Tukang Becak Lain

BACA JUGA:Kisah Titin Sumarni, Artis Digemari Soekarno yang Berakhir Menyedihkan dalam Kemalaratan

Ia sempat pentas lagi saat keliling Jawa bersama grup Sapta Daya. Rekan sesama aktor yang mendampinginya dalam tur ini antara lain Astaman, Awaluddin, dan M. Budharasa.

Pada 1970-an, Ermina bekerja sebagai pengusaha dagang. Ia meninggal dunia di Cimahi, Jawa Barat, pada 4 Januari 2009 akibat sakit yang di deritanya dalam usia 81 tahun. 

Perjuangannya untuk terjun ke dunia artis bukan tanpa kendala, orang tuanya tidak setujui Ermina menjadi artis. 

Bahkan, pernah suatu kali saat dia sedang bermain sandiwara, tiba-tiba ayahnya datang membawa rotan panjang.

Meski begitu, Ermina tetap bernyanyi dan bermain sandiwara secara sembunyi-sembunyi.

Melansir dari okezone.com, Ermina menikah dengan Nurdin Syam pada 1943. Sang suami pernah bekerja menjadi Kapten Angkatan Laut dan banting setir dengan bekerja di studio Persari sebagai sutradara.

BACA JUGA:Kisah Sukses Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Hadapi Belanda, Endingnya Senjata Makan Tuan, Soekarno Ngakak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: