Suku Rejang Bengkulu Ternyata Tak Pernah Dijajah Padahal Lebih Maju, Ini Penyebab dan Alasannya
Suku Rejang Bengkulu Ternyata Tak Pernah Dijajah Padahal Lebih Maju, Ini Penyebab dan Alasannya--
Peradaban yang maju pada masyarakat Rejang juga ditandai bahwa suku Rejang telah memiliki aksara sendiri sebagai alat penyampai informasi, yakni aksara kaganga.
Hingga saat ini, masyarakat Rejang yang asli masih memiliki peradaban yang menjunjung harga diri.
Sering terjadinya kerusakan peradaban dalam masyarakat Rejang karena banyak penduduk di daerah Rejang yang mampu berbahasa Rejang, namun secara silsilah keturunan mereka bukanlah masyarakat Rejang yang asli (garis keturunan bukan patrilineal).
Hal ini menjadi fenomena yang mencoreng citra suku Rejang.
Suku Rejang memiliki perbedaan yang mencolok dalam dialek penuturan bahasa. Dialek Rejang Kepahiang memiliki perbedaan dengan dialek Rejang di Kabupaten Rejang Lebong yang dikenal dengan dialek Rejang Curup, dialek Rejang Bengkulu Utara, dialek Rejang Bengkulu Tengah, dan dialek Rejang yang penduduknya di wilayah kabupaten Lebong.
Secara kenyataan yang ada, dialek dominan Rejang terdiri tiga macam. Dialek tersebut adalah sebagai berikut:
Dialek Rejang Kepahiang (mencakup wilayah Kabupaten Kepahiang)
Dialek Rejang Curup (mencakup wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara)
Dialek Rejang Lebong (mencakup wilayah Kabupaten Lebong dan wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang berdekatan dengan wilayah Kabupaten Lebong)
BACA JUGA:Pertempuran Puputan Hadapi Belanda Hingga Titik Darah Terakhir, Dibentuk Negara Indonesia Timur
BACA JUGA:Provinsi Bengkulu serta 6 Fakta Menarik yang Perlu di Ketahui, Salah Satunya Bunga Bangkai Terbesar
Dari tiga pengelompokan dialek Rejang tersebut, saat ini Rejang terbagi menjadi Rejang Kepahiang, Rejang Curup, dan Rejang Lebong.
Namun, meskipun dialek dari ketiga bahasa Rejang tersebut relatif berbeda, tetapi setiap penutur asli bahasa Rejang dapat memahami perbedaan kosakata pada saat komunikasi berlangsung.
Karena perbedaan tersebut seperti perbedaan dialek pada bahasa Inggris Amerika, bahasa Inggris Britania, dan bahasa Inggris Australia. Secara filosofis, perbedaan dialek bahasa Rejang terjadi karena faktor geografis, faktor sosial, dan faktor psikologis dari suku Rejang itu sendiri.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: