Suku-Suku Asli Indonesia Yang Terancam Punah, Salah Satunya Pengaruh Miras dan HIV/AIDS

Suku-Suku Asli Indonesia Yang Terancam Punah, Salah Satunya Pengaruh Miras dan HIV/AIDS

Suku-Suku Asli Indonesia Yang Terancam Punah, Salah Satunya Pengaruh Miras dan HIV/AIDS--

BACA JUGA:Suku Oni Bertubuh Mini Tapi Memiliki Kekuatan Super Hingga Bisa Menghilang dalam Hutan

Menurut anak seorang sesepuh mengatakan, salah satu penyebab suku ini hampir punah karena kebiasaan suku yang pindah keluar daerah dan tidak kembali lagi setelah di rantau. 

Selain itu kebiasaan Suku Hutan yang gemar minum Toak menyebabkan mereka jatuh sakit dan meninggal. Suku Hutan menghuni pulau rempang sejak ratusan tahun yang lalu.

Suku Sakai di Riau

Suku Sakai merupakan suku asli yang berada di provinsi Riau, mereka dikenal hidup nomaden atau suka berpindah pindah dari satu hutan ke hutan lain. Sesuai dengan arti nama sakai yang berarti anak anak negri yang hidupnya disekitar sungai. 

Mata pencaharian suku ini bersumber dari kekayaan yang ada di sungai yakni ikan.

BACA JUGA:Lima Tradisi Suku Kuno Yang Masih Dipertahankan di Era Modern, Bikin Geleng-Geleng

Banyak masyarakat yang beranggapan suku sakai jauh dari kemajuan sehingga mereka diremehkan bahkan dianggap rendah. Kini suku sakai sangat sedikit populasinya bahkan terancam punah. 

Penyebabnya adalah tanah yang ditinggali mereka kaya akan minyak dan hutannya pun rimbun dengan jutaan pohon. Banyak orang yang kemudian mengeksploitasinya secara berlebihan. 

Kini suku sakai tidak mempunyai ruang untuk hidup. System kebijakan yang diterapkan Negara justru membuat suku suku ini terasing dari tanah leluhur mereka.

Suku Samin

Berlanjutnya ke Suku Samin Bojonegoro yang hidup dikawasan hutan seluas 74 ribu hektar di kecamatan margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Hingga saat ini suku samin di Bojonegoro masih tetap ada namun banyak mengalami perubahan. 

BACA JUGA:8 Suku Asli Kalimantan, Dikenal Memiliki Kemampuan Mempuni dan Penghasil Wanita Cantik

Ajaran samin yang disebarkan oleh samin sorosentiko adalah bentuk sebuah penolakan terhadap budaya colonial belanda yang muncul pada masa penjajahan belanda abad 19 di Indonesia.

Keberadaan suku samin yang sekarang dengan yang dulu sudah berubah total hingga 180 derajat, Terutama para generasi mudanya. Perubahan jaman suku samin ini berpengaruh terhadap tradisi masyarakat suku samin, seperti sudah menggunakan sepeda motor, traktor, dan pupu kimiawi dalam pertanian. Serta sudah mengenal banyak budaya dari luar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: