Membelot dari Inggris, 600 Tentara India Bela Indonesia dalam Pertempuran Surabaya

Membelot dari Inggris, 600 Tentara India Bela Indonesia dalam Pertempuran Surabaya

Membelot dari Inggris, 600 Tentara India Bela Indonesia dalam Pertempuran Surabaya--

Di tengah pertempuran, terdengar seruan "Allah-u-Akbar" dari pasukan dan warga sipil Indonesia yang membuat sejumlah prajurit India beragama Islam sadar bahwa mereka diminta untuk melawan orang-orang seagama.

Pertempuran Surabaya menimbulkan ribuan korban jiwa. Sebanyak 27.000 orang tewas - sebagian besar dari mereka merupakan perempuan dan anak-anak.

Pada akhirnya, 600 tentara India yang membelot kemudian menyusut dan menyisakan 75 tentara.

BACA JUGA:Peritiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno-Hatta Sempat Diculik Pemuda

Dalam buku berjudul Jejak Revolusi 1945, Sebuah Kesaksian Sejarah yang ditulis oleh PRS Mani, seorang perwira India di Angkatan Darat Inggris yang belakangan menjadi koresponden asing untuk Free Press Journal of Bombay, ia menceritakan momen ketika seorang tentara Rajput asal India yang pernah diterjunkan ke Burma malah berada di ambang kematian ketika dikirim ke Surabaya.

"Seorang Rajput pahlawan di Burma yang sedang berbaring menghadapi maut dengan peluru tentara Indonesia di jantungnya bertanya kepada saya, 'Pak, mengapa kami harus mati untuk Belanda?'" tulis Mani (hlm. 107, 1989).

Dalam catatannya (p. 92-108), Mani mengatakan pasukan India yang membelot dihormati oleh para pemuda Indonesia yang berjuang bersama mereka.

BACA JUGA:Peristiwa Rengasdengklok, Saat Golongan Muda Menculik Soekarno-Hatta Jelang Proklamasi

Mani kemudian menulis bahwa ada tekanan nasional dari tokoh India, Jawaharlal Nehru, yang mendesak agar pasukan Inggris segera menarik kembali tentara India dari Indonesia dan mengirim mereka pulang.

Akhirnya, permohonan mereka dikabulkan ketika Angkatan Darat Inggris menarik diri 20 November 1945. Pasukan India secara bertahap dikirim kembali ke negeri asal mereka, kali ini mereka bersiap-siap untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka sendiri.

Setelah perang berakhir, pemerintah Indonesia menganugerahi mereka dengan penghargaan tertinggi negara.

Beberapa prajurit terkenal yang ikut serta selama Pertempuran Surabaya termasuk Mayor Zia ul-Haq, yang kelak menjadi Presiden Pakistan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: