Bangkai Titanic Akan Terus Abadi di Dasar Laut Sebagai Saksi Sejarah Peristiwa Besar di Abad 20
Bangkai Titanic Akan Terus Abadi di Dasar Laut Sebagai Saksi Sejarah Peristiwa Besar di Abad 20--
BACA JUGA:Terkenal Besar dan Megah, Kapal Titanic Mampu Melaju dengan Kecepatan Tinggi Sebesar 24 Knot
Karat dapat merusak struktur dan fungsi logam, serta mengubah warna dan teksturnya. Karat biasanya berwarna merah, cokelat, atau hitam.
Karat dapat terbentuk di permukaan air maupun di bawah air.
Namun, di bawah air, proses karat berlangsung lebih lambat karena kurangnya oksigen.
Selain itu, faktor-faktor seperti suhu, tekanan, salinitas, dan keberadaan mikroorganisme juga mempengaruhi laju karat.
Dalam kasus Titanic, para peneliti telah menemukan bahwa bangkai kapal yang terbuat dari besi dan baja telah mengalami korosi parah akibat karat.
Bahkan, beberapa bagian kapal telah runtuh atau hilang karena karat.
Para peneliti memperkirakan bahwa bangkai kapal Titanic akan lenyap dalam waktu 20 tahun ke depan karena karat.
Lalu, bagaimana dengan harta karun yang terbuat dari bahan lain selain besi dan baja?
Apakah mereka juga terkena dampak karat? Jawabannya adalah tergantung pada jenis bahan dan kondisi lingkungan.
Menurut para ahli, logam mulia seperti emas dan perak tidak mudah berkarat karena mereka memiliki ketahanan oksidasi yang tinggi.
Artinya, mereka tidak bereaksi dengan oksigen dan air dengan mudah.
Oleh karena itu, harta karun seperti kalung emas gigi hiu megalodon dan perhiasan berlian dan safir kemungkinan masih terjaga keindahannya di dasar laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: