Terkenal Besar dan Megah, Kapal Titanic Mampu Melaju dengan Kecepatan Tinggi Sebesar 24 Knot

Terkenal Besar dan Megah, Kapal Titanic Mampu Melaju dengan Kecepatan Tinggi Sebesar 24 Knot

Terkenal Besar dan Megah, Kapal Titanic Mampu Melaju dengan Kecepatan Tinggi Sebesar 24 Knot--

RADARMUKOMUKO.COM - RMS Titanic adalah kapal penumpang super Britania Raya yang tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada tahun 1912 setelah menabrak sebuah gunung es. Kapal ini terkenal karena ukuran, kemewahan, dan tragedinya yang menewaskan lebih dari 1.500 orang. 

Namun, selain itu, kapal ini juga memiliki mekanisme mesin yang canggih dan inovatif untuk masa itu.

Titanic dilengkapi dengan tiga mesin - dua mesin uap tiga ekspansi empat silinder bolak-balik dan satu turbin Parsons bertekanan rendah di tengah - yang masing-masing mendorong satu baling-baling.

BACA JUGA:Ternyata TItanic Butuh Batu Bara Sebagai Bahan Bakar Sebanyak Ini? Untuk Menggerakkan Mesin Dalam Pelayaran

Dua mesin bolak-balik memiliki kekuatan gabungan sebesar 30.000 hp dan sisa 16.000 hp berasal dari turbin. 

Mesin-mesin ini dihidupkan oleh 29 ketel uap yang membakar sekitar 600 ton batu bara per hari.

Mekanisme mesin Titanic dirancang untuk menghasilkan kecepatan tinggi dengan efisiensi bahan bakar yang optimal. 

Mesin bolak-balik berfungsi untuk mendorong baling-baling samping yang berputar dengan kecepatan konstan.

BACA JUGA:Harta Karun yang Tenggelam Bersama Titanic Dimakan Karat Termasuk Logam Mulia, Kecuali Batu Berlian dan Ini

Sedangkan turbin bertekanan rendah berfungsi untuk mendorong baling-baling tengah yang berputar dengan kecepatan variabel sesuai dengan tekanan uap yang tersedia.

Dengan demikian, kapal ini dapat mencapai kecepatan maksimum sebesar 24 knot (44 km/jam) dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah daripada kapal-kapal lain yang hanya menggunakan mesin bolak-balik.

Mekanisme mesin Titanic juga memiliki sistem kontrol yang cermat dan fleksibel. Kapal ini memiliki dua ruang mesin utama yang terpisah oleh sebuah dinding kedap air, sehingga jika salah satu ruang mesin mengalami kerusakan atau banjir, kapal masih dapat beroperasi dengan ruang mesin lainnya.

Kapal ini juga memiliki sebuah ruang kontrol pusat di mana para insinyur dapat mengatur tekanan uap, putaran baling-baling, dan arah gerak kapal dengan menggunakan tuas, roda kemudi, dan telegraf mesin.

BACA JUGA:Kisah Sombong Thomas Andrews Tengelam Bersama Titanic , Serta Nasib Gunung Es Dalam Buku Thomas Towson

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: