Ciri Orang Pendek Misterius Penghuni Bukit Barisan dan Gunung Kerinci

Ciri Orang Pendek Misterius Penghuni Bukit Barisan dan Gunung Kerinci

Hutan Bukit Barisan diduga menjadi tempat tinggal bagi Orang Pendek--

Hingga saat ini, masih banyak yang berupaya mencari keberadaan mereka untuk membuktikan kebenaran ada atau tidaknya orang pendek tersebut.

Di Gunung Sago, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, misalnya. Masyarakat setempat menyebut orang pendek dengan sebutan Anak Ghoteh. Ada juga yang menyebutnya Bigau.

BACA JUGA:Tradisi Nyeleneh Suku Fore Oseania, Perempuan dan Anak-Anak Terserang Penyakit CJD Makan Otak dan Hati Mayat

Sekitar 1930, perburuan terhadap manusia pendek pernah terjadi. Bahkan, orang kerdil dikabarkan pernah tertembak di Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, Riau.

Perburuan terhadap manusia pendek dipicu oleh ambisi bangsa Eropa untuk kepentingan ilmiah. Mereka ingin sekali memperoleh contoh makhluk itu.

Selain untuk memperoleh kebenaran kabar tersebut, mereka juga menyelidiki perbedaan orang pendek tersebut dengan manusia.

Awal 1900-an, tidak sedikit laporan dari para warga negara asing. Waktu itu wilayah Indonesia, termasuk Sumatra, masih menjadi jajahan Belanda. Ada satu kesaksian yang terkenal dari Mr. Van Heerwarden pada tahun 1923.

BACA JUGA:Tradisi Memotong Kepala Musuh Bukti Kemenangan Suku Lainong

Van Heerwarden merupakan seorang ahli zoologi yang memang sedang melakukan proses penelitian di Taman Nasional Kerinci Seblat.

Heerwarden menuliskan penemuannya berupa makhluk berwarna gelap berbulu. Badannya seperti anak balita, tapi wajahnya tampak tua dan rambut hitamnya panjang sebahu.

Van Heerwarden sebagai ilmuwan tentu saja memiliki rasa penasaran yang besar. Tapi ia segera sadar bahwa yang dilihatnya bukanlah sejenis hewan primata seperti siamang atau orangutan.

BACA JUGA:Suku-Suku Indonesia Dikenal Miliki Cowok Macho, Pemberani Hingga Rajin Ibadah

Bahkan Uhang Pandak atau orang pendek cepat menyadari bahwa keberadaan mereka terlihat oleh manusia, sehingga dengan segera mereka cepat-cepat menghindar.

Uniknya, Uhang Pandak juga punya perlengkapan senjata berbentuk seperti tombak dan dibawa sambil berjalan tegak.

Van Heerwarden dan tim peneliti terus mencari informasi, walau usahanya tidak membuahkan hasil.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: