Tradisi Memotong Kepala Musuh Bukti Kemenangan Suku Lainong
Tradisi Memotong Kepala Musuh Bukti Kemenangan Suku Lainong--
RADARMUKOMUKO.COM - Masyarakat Naga atau Suku Lainong merupakan salah satu Suku Bangsa Negara Myanmar yang terdapat di ujung negara yang tengah berkonflik ini.
Suku ini punya tradisi unik, pada masa lampau mereka juga dikenal sadis dalam berperang, mereka akan menebas kepala lawannya atau musuhnya. Bagi yang berhasil maka akan mendapatkan tato bukti kemampuannya.
Memotong kepala musuh mereka sebagai penanda kekuatan, keperkasaan, dan kemenangan. Aksi ini terus berlangsung hingga menjadi sebuah tradisi di masyarakat naga kala itu.
Kisah ini disampaikan langsung oleh tetua Suku Lainong bernama Ngon Pok yang dilansir dari berbagai media.
BACA JUGA:8 Suku Punya Ilmu Gaib, Jago Berperang, Bermental Baja Hingga Ditakuti di Indonesia
Dikisahkannya, saat dirinya bersama dengan ayah dan sang kakek dihadiahi sebuah tato berbentuk garis-garis vertikal dan paralel, serta dua sosok prajurit, oleh ketua suku sebagai penanda kemenangan.
Saat itu usia Ngon Pok masih berusia enam tahun.
Pada masa itu, suku-suku dan desa-desa yang ada di kawasan tempatnya bermukim kerap berperang untuk memperebutkan suatu wilayah.
Warga Suku Naga pada umumnya perang karena perebutan tanah, dan ada laporan para prajurit memotong kepala musuh-musuh mereka sebagai tanda kemenangan hingga akhir tahun 1960-an.
BACA JUGA:Suku Unik, Pria Jaga Anak, Memasak, Mencuci dan Menyusui, Wanita Yang Keluar Cari Nafkah
Para prajurit yang ikut berperang akan sebisa mungkin memotong kepala musuh-musuh mereka sebagai penanda kekuatan, keperkasaan, dan kemenangan.
Untuk merayakan kemenangan atas musuh-musuhnya, suku Lainong akan menggunakan duri sebagai pengganti jarum tato.
Duri tersebut digunakan untuk memasukkan getah pohon ke area bawah kulit prajurit hingga membentuk sebuah tato, yang nantinya menjadi sebuah pengingat akan kehebatan sang prajurit kala berperang hingga berhasil menebas kepala musuh.
Naman generasi muda masyarakat Naga saat ini diketahui jarang memakai tato tradisional yang khusus diberikan untuk mereka yang berhasil menebas kepala manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: