Dokter Perempuan Pertama di Indonesia Ternyata dari Sulawesi Punya Suami Orang Minang

Dokter Perempuan Pertama di Indonesia Ternyata dari Sulawesi Punya Suami Orang Minang

Dokter Perempuan Pertama di Indonesia Ternyata dari Sulawesi Punya Suami Orang Minang--

Marie mencatat rekor sebagai satu-satunya pelajar perempuan yang sekolah di STOVIA diantara 200 pelajar laki-laki yang ada di sana, waktu itu.

10 tahun kemudian tepatnya tanggal 26 April 1922 Marie pun dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Indische Arts yang berarti Dokter Hindia.

Kelulusan Marie Thomas sempat jadi trending topik di Hindia Belanda. Prestasi Marie memperoleh nilai memuaskan diberitakan oleh surat kabar Hindia Belanda ketika itu.

Awal bertugas, pemerintah kemudian menugaskan Marie sebagai dokter pemerintah di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) atau sekarang bernama RS Cipto Mangunkusumo.

BACA JUGA:Perlawanan Pattimura Menumpas Penjajah Belanda, Berakhir Karena Penghianatan

Marie akhirnya berpindah-pindah tugas, dari Jakarta lalu bertugas di Medan, Padang, dan Manado dan kembali lagi ke Jakarta tepatnya di RS Budi Kemulian yaitu sebuah rumah sakit bersalin. 

Setelah tujuh tahun mengabdi di dunia kedokteran, bertugas dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, lalu pada 16 Maret 1929, Marie yang berusia 33 tahun jatuh cinta dengan pria minang dan memutuskan menikah dengan seorang dokter bernama Mohammad Joesoef.

Mohammad Joesoef, berasal dari Solok, ia merupakan teman kuliah Marie, sama-sama studi di STOVIA menjadi mahasiswa kedokteran.

BACA JUGA:Ini Penyebab Perang Diponegoro, Penindasan dan Perusakan Moral Bangsa Oleh Belanda

Bersama suaminya, Marie kemudian pindah ke Padang dan didapuk sebagai Pelayanan Kesehatan Masyarakat di sebuah rumah sakit di Padang.

Tak lama waktu berselang, Marie Thomas bersama suami pindah ke Batavia dan sempat bergabung dengan sebuah partai politik yang juga dimotori oleh Sam Ratulangi, pahlawan Indonesia asal Sulawesi Utara, daerah asal Marie.

Meski demikian, Marie dan suaminya kemudian memilih untuk kembali ke Sumatera Barat dan menetap di Fort de Kock yang sekarang bernama Bukittinggi. 

Jasa dan prestasi Marie pun dikenang dunia, pada 17 Februari 2021 lalu pengguna internet dikagetkan dengan tampilan Google Doodle yang merilis Marie Thomas sebagai dokter perempuan pertama di Indonesia dalam ikonnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: