Perlawanan Pattimura Menumpas Penjajah Belanda, Berakhir Karena Penghianatan
Perlawanan Pattimura Menumpas Penjajah Belanda, Berakhir Karena Penghianatan--
RADARMUKOMUKO.COM - Belanda atau juga bernama pemerintahan Nederland kembali kuasai Maluku setelah sebelumnya berada di tangan kekuasaan Inggris. Perpindahan kekuasaan tersebut berawal dari kesepakatan kedua negara pada traktat London.
Dari sinilah awal sejarah perang pattimura berawal pada tahun 1817 di daerah Maluku terhadap Belanda.
Melansir dari berbagai sumber, setelah berkuasa kembali, Belanda menerapkan berbagai kebijakan politik dan kebijakan ekonomi untuk monopoli rempah-rempah, hingga membuat rakyat marah.
BACA JUGA:4 Perang Paling Konyol Disebabkan Hal Sepele, Karena Mabuk, Persoalan Babi Hingga Karena Anjing
Tambah lagi, aturan tentang hak bagi pemerintah untuk memusnahkan pala dan cengkeh yang tidak mengikuti aturan monopoli semakin memperburuk ekonomi.
Selain itu, kebijakan lainnya seperti kerja wajib, pajak terhadap pemerintah belanda, uang kertas pengganti logam pribumi yang menimbulkan kebingungan.
Terakhir, pribumi Maluku banyak yang harus mengikuti dan menjadi serdadu atau tentara Belanda tanpa sesuai keinginan.
Semua itu adalah alasan yang sangat kuat untuk rakyat Maluku melakukan perlawanan secara besar-besaran.
Tepat pada tanggal 15 Mei 1817 perang bermula dengan sebuah serangan malam terhadap Pos Perahu yang berada di Pelabuhan Porto.
BACA JUGA:8 Suku Punya Ilmu Gaib, Jago Berperang, Bermental Baja Hingga Ditakuti di Indonesia
Perahu-perahu milik pemerintahan yang baru 2 tahun berkuasa itu habis terbakar dan menciptakan kerugian besar karena jelas akan menghambat perdaganan dan berbagai keperluan laut lainnya.
Sejarah perang pattimura tidak hanya berhenti pada serangan besar itu, keesokan harinya mereka mengepung Benteng Duurstede dan melakukan serangan besar-besaran kembali.
Salah satu benteng utama itupun berhasil takluk dan berhasil masyarakat kuasai dengan terbunuhnya seorang Residen bernama Van Den Berg beserta perwira-perwira penting lainnya.
Semua perlawanan tersebut berada di bawah pimpinan Pattimura atau terkenal dengan nama Kapitan Patimura oleh karena itu perang besar tersebut bernama perang Pattimura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: