Tradisi Unik dan Magis Suku Toraja, Menghormati Jenazah Dikasih Makan dan Diajak Bicara

Tradisi Unik dan Magis Suku Toraja, Menghormati Jenazah Dikasih Makan dan Diajak Bicara

Tradisi Unik dan Magis Suku Toraja, Menghormati Jenazah Dikasih Makan dan Diajak Bicara-Istimewa-Berbagai sumber

Kerbau dianggap sebagai hewan suci yang dapat membawa arwah ke Puya dengan cepat.

Jumlah kerbau yang disembelih menunjukkan status sosial dan kekayaan keluarga orang yang meninggal.

Setelah upacara Rambu Solo' selesai, jenazah baru akan dinyatakan benar-benar meninggal dan dimakamkan di tempat-tempat khusus, seperti gua-gua alami, tebing-tebing batu, atau peti-peti kayu yang digantung di dinding-dinding karang.

BACA JUGA:Ritual Nyeleneh Yang Masih Dilakukan Suku di Afrika, Nomor 5 Bikin Shock

Jenazah juga sering ditemani oleh patung-patung kayu yang disebut tau-tau, yang dibuat menyerupai wajah dan pakaian orang yang meninggal. Tau-tau dianggap sebagai perwakilan arwah orang yang meninggal dan sebagai penjaga makam.

Tradisi kematian suku Toraja tidak berhenti sampai di situ.

Suku Toraja juga memiliki ritual lain yang disebut Ma'nene', yang berarti "merawat orang mati". Ritual ini dilakukan setiap satu atau tiga tahun sekali, biasanya pada bulan Agustus atau September.

Dalam ritual ini, keluarga-keluarga membuka makam-makam orang-orang yang telah meninggal dan membersihkan serta mengganti kain-kain pembungkus jenazah.

BACA JUGA:Unik dan Nyeleneh, Bayi Baru Lahir dan Pengantin Diludahi di Suku Maasai

Keluarga-keluarga juga membawa jenazah-jenazah tersebut keluarga dari makam untuk diajak berjalan-jalan, berfoto-foto, atau bahkan merokok.

Ritual ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara orang-orang hidup dan orang-orang mati, serta untuk menghormati leluhur-leluhur.

Tradisi kematian suku Toraja merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang unik dan magis.

BACA JUGA:Jaksa Mukomuko Surati Pemda dan Dewan, Tunda Rumdin dan Rehab Kantor Demi Pilkada 2024

Tradisi ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai kekeluargaan, keagamaan, dan kebudayaan yang dimiliki oleh suku Toraja.

Meskipun telah banyak mengalami perubahan dan pengaruh dari luar, seperti agama Kristen dan Islam, serta pariwisata dan modernisasi, suku Toraja tetap mempertahankan tradisi kematian mereka sebagai bagian dari identitas etnis mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: