Aktivis Pro Israel Asal Indonesia, Sebut Temukan Kedamaian Dari Al Zaytun, Ini Tanggapan Publik

Aktivis Pro Israel Asal Indonesia, Sebut Temukan Kedamaian Dari Al Zaytun, Ini Tanggapan Publik

Aktivis Pro Israel Asal Indonesia, Sebut Temukan Kedamaian Dari Al Zaytun, Ini Tanggapan Publik--facebook/Monique Rijkers

RADARMUKOMUKO.COM – Aktivitas Pondok Pesantren Al-Zaytun kembali menuai sorotan karena menghadirkan lintas agama. Pengamat militer, hingg aktivis pro Israel ke Pondok Pesantren Al-Zaytun memperingati tahun baru Islam 1445 Hijriah.

Acara peringatan tahun baru tersebut diduga dihadiri oleh Sejumlah tokoh agama termasuk aktivis Israel bernama Monique Rijekrs.

Acara yang Ditayangkan di akun YouTube resmi Al-Zaytun Official tersebut memperlihatkan Monique yang menyapa seluruh jajaran Al-Zaytun dalam sambutannya.

BACA JUGA:PT Milik Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Diduga Tempat Cuci Dana Zakat, Polri Lakukan Ini

“Shalom untuk Al-Zaytun. Salam damai dari saya Fakta Israel. Salam damai buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al-Zaytun,” katanya.

Dalam sambutannya tersebut, Iya mengucapkan terima kasih atas diperbolehkannya menggunakan pakaian Bintang Daud yang sebenarnya lambang tersebut dilarang untuk digunakan saat berkunjung ke Betlehem.

“Saat Saya berkunjung ke Betlehem, tour guide melarang saya memakai kaos ini. Tetapi di sini, di Indramayu, saya bisa masuk,” kata Monique.

BACA JUGA:Ponpes Al- Zaytun Akan Siapkan 145 Ha Lahan di Batam Untuk Bikin Pelabuhan Kapal, Berikut Komentar Warganet

Selain itu, sebagaimana visi perdamaian yang ada di Al-Zaytun, ia menyampaikan sambutannya tentang pesan perdamaian.

Menurutnya, damai itu sendiri dimulai dari Al-Zaytun.

“Damai dimulai dari Al-Zaytun untuk Indonesia lebih baik dan lebih damai,” katanya

Selain itu, Monique juga merasa bangga kepada Panji Gumilang karena telah membuka hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia untuk perdamaian di Palestina.

“Saya bangga karena yang berbicara membuka hubungan diplomatik Israel dan Indonesia datangnya bukan dari kami orang Kristen, tapi dari orang muslim. Tujuan adanya hubungan diplomatik ini untuk mendamaikan Israel dan Palestina,” tambahnya.

BACA JUGA:Ternyata Tidak ada Limbah Kelapa Sawit yang Tak Berguna, Ini Manfaatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: