Suku Togutil Penjaga Hutan Halmahera, Masuk ke Wilayahnya Bisa Hilang

Suku Togutil Penjaga Hutan Halmahera, Masuk ke Wilayahnya Bisa Hilang

Suku Togutil Penjaga Hutan Halmahera, Masuk ke Wilayahnya Bisa Hilang--

RADARMUKOMUKO.COM - Beberapa dari kelompok Suku Togutil sudah ada yang hidup bersosialisasi dengan masyarakat luar, tinggal menetap di desa bahkan sudah memeluk agama islam dan lainnya.

Seperti sekelompok orang togutil yang pada 2016 lalu dibawa oleh para pencari hagaru ke desa. Mereka sudah belajar kehidupan normal seperti warga kebanyakan.

Namun siapa sangka, masih ada kelompok-kelempok Suku Togutil yang menetap di hutan dan berpindah-pindah dan sangat tertutup.

BACA JUGA:Suku Bauzi Papua, Ahli Pemburu Buaya dan Ular

Mereka tersebar di pedalaman Hutan Halmahera Utara, Halmahera Tengah dan Halmahera Timur, tepatnya Hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli.

Dirangkum dari berbagai sumber, Suku Togutil yang juga disebut Suku Tobelo Dalam, menjadi penjaga hutan Halmahera. Orang luar yang ingin masuk harus berhati-hati. 

Jangan sampai orang suku Tagotil merasa terancam, karena mereka yang masih di pedalaman dan jarang kontak dengan penduduk lain bisa agresif dengan menyerang. 

BACA JUGA:Suku-Suku Penghasil Cowok Idaman Wanita di Indonesia

Sebab Suku togutil mempunyai tingkat kewaspadaan tinggi. Mereka cenderung menaruh rasa curiga, terhadap orang luar yang mereka temui. 

Suku Togutil merasa keberadaan orang di luar kelompok mereka adalah sebuah ancaman bagi mereka, maka mereka akan melakukan penyerangan.

Bahkan kabarnya sejak beberatahun lalu, ada belasan kasus penduduk yang masuk ke hutan ini hilang tanpa jejak. Pernah juga ada yang ditemukan dalam kondisi meninggal dan sudah tidak utuh atau anggota tubuh terpisah-pisah. Indikasinya, korban diserang penduduk togutil.

BACA JUGA:Pernah Kalahkan Suku Dayak, Suku Kalang Ternyata 'Punya Ekor'

Kirbannya mulai dari penambang, pencari kayu gaharu, penduduk yang berkebun hingga anggota babinsa.

Seperti pada sekitar 2019 lalu, 5 warga di Desa Waci, Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, diduga menjadi korban atas penyerangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: