Bolehkan Kawin dengan Saudara dan Orang Tua, Suku Polahi Tolak Dijajah Hingga Terasing
Bolehkan Kawin dengan Saudara dan Orang Tua, Suku Polahi Tolak Dijajah Hingga Terasing--
RADARMUKOMUKO.COM - Suku-suku bangsa memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang kadang bagi sebagian orang tidak biasa.
Salah satunya Suku Polahi. Suku ini termasuk suku terasing yang hidup di hutan pedalaman Gorontalo.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Polahi adalah masyarakat pelarian zaman dahulu yang melakukan eksodus ke hutan karena takut dan tidak mau dijajah oleh Belanda, sehingga menjadikan mereka sebagai suku terasing sampai dengan saat ini.
BACA JUGA:12 Suku Penghasil Wanita Cantik, Tiga Diantaranya Berada di Sumatera
Suku ini mengasingkan diri sekitar abad ke-17 dan kini hidup di pedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa, Provinsi Gorontalo.
Dalam kamus bahasa Gorontalo, Polahi berasal dari kata "Lahi-lahi" yang artinya, pelarian atau sedang dalam pelarian.
Polahi adalah pelarian pada masa penjajahan Belanda yang takut atau tidak mau membayar pajak, yang kemudian tinggal di hutan tepatnya di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.
Menurut catatan sejarah yang ada, sejatinya suku Polahi merupakan warga Gorontalo yang pada masa penjajahan Belanda dulu melarikan diri ke dalam hutan yang dikarenakan oleh pemimpin mereka waktu itu tidak mau ditindas oleh penjajah.
BACA JUGA:3 Pulau Angker Yang Dihuni Suku Gaib, Dilarang Mengunjungi
Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang artinya "pelarian".
Hal ini menjadikan orang Polahi hidup beradaptasi dengan kehidupan rimba.
Setelah Indonesia merdeka, sebagian keturunan Polahi masih tetap bertahan tinggal di hutan.
BACA JUGA:Tradisi Suku Banyankole, Tes Kejantanan Hingga Malam Pertama Ditonton
Sikap anti penjajah tersebut masih terbawa terus secara turun-temurun, sehingga orang lain dari luar suku Polahi dianggap penindas dan penjajah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: